Inspiratif! Mak Edah Lokal Hero Karawang: Tak Tamat SD, Sukses Berdayakan Janda dan Sekolah Gratis

Ringkasan Berita:

• Zubaedah atau Mak Edah, warga Karawang yang tak tamat SD, berhasil berdayakan para janda dan dirikan sekolah PAUD gratis bagi anak-anak desa.
• Berawal dari jualan jamu keliling, Mak Edah kini punya lahan produksi jamu dan kerupuk yang melibatkan puluhan warga Desa Tanjung.
• Atas perjuangannya, Mak Edah meraih penghargaan Silver Award Local Hero Achievement dari Pertamina Gas dan mampu ubah desanya jadi mandiri.

 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Siapa sangka, perempuan yang dulunya hanya berjualan jamu keliling kini mampu mengubah nasib desanya.

Namanya Zubaedah, warga Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Warga mengenalnya sebagai Mak Edah, sosok inspiratif yang menjadi “lokal hero” berkat perjuangannya memberdayakan janda dan lansia melalui usaha jamu serta kerupuk tradisional.

Meski tak tamat Sekolah Dasar, perempuan berusia 50 tahun itu kini memiliki lahan seluas hampir seribu meter persegi berisi rumah produksi jamu, area pertanian rempah, hingga bangunan sekolah PAUD gratis untuk anak-anak di kampungnya.

“Dulu saya cuma jual jamu keliling. Tapi saya lihat desa ini disebut miskin dan rawan pangan, padahal sawahnya luas. Saya nggak terima. Dari situ saya mulai bergerak,” cerita Mak Edah saat ditemui di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga, Rabu (29/10/2025).

Perjalanan Mak Edah dimulai pada 2012, ketika ia terkena PHK dari pabrik sepatu di Tangerang. Ia pun pulang kampung ke Karawang dan berjualan jamu gendong untuk menghidupi keluarga.

Namun, melihat desanya tertinggal membuatnya gelisah. Ia lalu aktif menjadi kader PKK, kader Posyandu, bahkan sempat mencalonkan diri sebagai Ketua RT tanpa mengharap gaji.

Langkah pertamanya adalah menghidupkan kembali kegiatan Posyandu dan mengajak para ibu-ibu menanam rempah seperti jahe, kunyit, dan kencur. Dari situ lahirlah KWT Kenanga, kelompok perempuan yang kini dikenal menghasilkan berbagai produk jamu dan kerupuk kencur.

Baca juga: Heboh Video Mantan Bupati Digerebek Bersama Pria Muda, AG Bantah Berbuat Asusila Sejenis

Baca juga: Viral Ibu Terpaksa Menyusui Anak sebelum Jalani Sidang di PN Karawang, Kuasa Hukum: Tidak Manusiawi

Baca juga: Jubir PA Tigaraksa Ungkap Sidang Cerai Deddy Corbuzier dan Sabrina Tak untuk Dipublikasikan

“Awalnya saya tanam buat bahan jamu sendiri. Lama-lama berkembang jadi usaha bareng ibu-ibu bikin kerupuk ‘miskin’ tanpa minyak, tapi pakai pasir. Bahannya dari tanaman sendiri,” kenangnya sambil tersenyum.

Titik balik perjuangan Mak Edah datang pada 2019. Saat itu, PT Pertamina Gas Operation West Java Area (Pertagas OWJA) datang memberikan pembinaan dan bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Pertagas memberikan bantuan berupa bibit tanaman rempah, alat produksi jamu dan kerupuk, rumah produksi, hingga panel surya untuk energi mandiri.

Tak hanya itu, Pertagas juga memberi pelatihan produksi, pengemasan, dan pemasaran agar produk KWT Kenanga bisa bersaing di pasaran.

“Pertagas datang pas kami bingung cari modal. Sejak itu usaha kami berkembang cepat,” ujar Mak Edah.

Kini KWT Kenanga memproduksi lima jenis produk unggulan seperti Kerupuk ‘Miskin’, Kerupuk Kencur Kenanga, jamu jahe merah, kunyit, kencur, dan jamu bubuk instan.

Atas kiprahnya, Mak Edah dianugerahi Silver Award Local Hero Achievement dalam ajang Energy and Mining Editor Society (E2S) Proving League 2022.

Bahkan, pada 2024, produk Kerupuk ‘Miskin’ buatannya sempat mendapat pujian langsung dari Presiden Joko Widodo saat acara silaturahmi Program Mekaar di Bekasi.