Berita Kriminal
Bunuh Teman karena Bisikan Gaib di Perum Jatibening Estate, Ini Kata Kuasa Hukum Korban dan Pelaku
Pihak kuasa hukum korban sendiri sempat kecewa terkait jalannya proses rekonstruksi, sebab, pihak keluarga korban tidak bisa menyaksikan secara utuh
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PONDOKGEDE --- Kasus pembunuhan seorang wanita di Perumahan Jatibening Estate, Pondokgede, Kota Bekasi pada Rabu (12/1) beberapa waktu lalu, membuat heboh warga sekitar.
Korban tewas bersimbah darah dan ditemukan di halaman rumah teman dekatnya.
Polisi pun berhasil menangkap pelaku yang tak lain merupakan teman dekat korban yang diketahui berinisial RG (53).
Dalam kasus pembunuhan ini pun juga terungkap jika RG menghabisi nyawa HS (53) karena bisikan gaib, ketika korban minta di kerik oleh pelaku karena merasa tidak enak badan.
Rupanya, motif ini pun dibantah oleh kuasa hukum korban ketika menghadiri rekonstruksi pada Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Dikeroyok Sekawanan Orang Tak Dikenal, Ketua KNPI Yakin Dirinya Jadi Target Pembunuhan Berencana
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Wanita di Jatibening, Keluarga Korban Kecewa Polisi Tak Hadirkan Pelaku
"Pisau itu kan di lantai 1, kenapa ada di lantai 3. Kalo ada bisikan ghaib, sekarang begini sederhana saja yang tidak berkesesuaian. Ada bisikan ghaib tapi ada informasi ada hubungan sejenis, terbantahkan ini," kata Kuasa Hukum Korban, Surya Negara Panjaitan, Jumat (25/2/2022).
Pihak kuasa hukum korban sendiri sempat kecewa terkait jalannya proses rekonstruksi, sebab, pihak keluarga korban tidak bisa menyaksikan secara utuh proses rekonstruksi itu.
Kendati demikian, pihak keluarga meminta kasus ini benar-benar dapat di usut secara tuntas.
"Itu makannya saya bilang saya sebagai kuasa hukum disini untuk mengungkap perkara ini supaya jelas. Jadi biar kita lihat peristiwa ini secara utuh, dan kita mengungkap sebenar-benarnya faktanya," katanya.
BERITA VIDEO : JURAGAN BERAS DIBUNUH OLEH ISTRI DAN SELINGKUHANNYA
Sementara itu, Kuasa Hukum pelaku, Henri Lumban mengatakan jika memang korban sendiri mengalami gangguan kejiwaan.
Sebab, menurut Henri kedua belah pihak sama-sama kenal bahkan keduanya kenal dekat sejak lama.
Memang kasus ini meminumbulkan pertanyaan besar, namun faktanya menurut Henri jika pelaku RG memiliki riwayat penyakit tiroid.
Dari penyakit itu kerap kali berdampak pada munculnya halusinasi kepada penderitanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Pemakaman Chober
"Ternyata tiroid di Indonesia mengakibatkan pada kejiwaan dokter masih jarang yang tahu. Akibat nya ke jantung ke darah yang tidak normal dan berpengaruh pada konsentrasi berpikir berhalusinasi," katanya.
