Berita Bekasi

Baru Umur 11 Tahun, Bocah Babelan ini Bobotnya 115 Kilogram

Untuk mengalihkan perhatiannya yang kala itu ketagihan susu, orangtuanya memberikan berbagai macam jajanan kepada Rafka Adiputra.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Rafka Adiputra, anak asal Kampung Blendung, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang mengalami obesitas. 

"Ya karena badannya gede, jadi susah gerak-gerak. Jadi keseringan selonjoran aja," kata Samin.

Akar Penyakit Lain

Diberiakan sebelumnya, di zaman modern ini ternyata penyakit tidak hanya disebabkan kuman, virus, atau bakteri, sebab gaya hidup pun bisa menimbulkan penyakit. Salah satunya adalah obesitas.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagaimana dilansir oleh laman resmi kementerian itu, menyebutkan bahwa bbesitas adalah suatu kelainan atau penyakit.

Penyakit ini ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Alasan kuat Kementerian Kesehatan memasukkan obesitas sebagai penyakit adalah, kondisi ini menjadi akar dari munculnya penyakit-penyakit lain.

Penyebab obesitas

Bahkan obesitas bisa terjadi kepada anak, dan akibatnya anak tersebut rentan terhadap berbagai penyakit yang sulit dikelola.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Gejala obesitas

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Winra Pratita M Ked (Ped) SpA mengatakan, gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, di leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).

Kemudian di dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Di bagian perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

"Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil," katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (2/3).

Namun untuk kesimpulan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri, mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan, dan indeks massa tubuh.

Komplikasi

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved