Berita Bekasi
Baru Umur 11 Tahun, Bocah Babelan ini Bobotnya 115 Kilogram
Untuk mengalihkan perhatiannya yang kala itu ketagihan susu, orangtuanya memberikan berbagai macam jajanan kepada Rafka Adiputra.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
Selain gejala klinis, obesitas di anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dari kepala, sang anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.
Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.
Di bagian jantung kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah.
Sementara di bagian hati terjadi perlemakan, dan di perut anak bisa mengalami gerd.
Selanjutnya di pankreas bisa berisiko diabetes tipe 2, dan lutut bisa terjadi artritis atau nyeri pada sendi.
"Dan bisa juga kakinya bengkok akibat penimbunan berat badan yang sangat masif dalam waktu yang sangat singkat. Tak hanya itu, bagian reproduksinya biasanya kalau anak perempuan bisa jadi menstruasinya tidak teratur atau mungkin lebih cepat daripada kawan-kawannya. Itu yang harus kita hindari," kata dr Winra.
Pencegahan obesitas
Untuk pencegahannya, lanjut dr Winra, bisa dimulai sejak dini, yakni memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi 0-12 bulan secara eksklusif selama 6 bulan.
Kemudian setelah usia 6 bulan anak diberikan MPASI dengan cara yang benar.
Orangtua didorong untuk menawarkan makanan baru secara berulang, untuk menghindari minuman manis.
Pada bayi 12-24 bulan ibu harus mencegah anak dari minuman manis, hindari konsumsi jus dan kental manis yang berlebihan.
Setiap anggota keluarga harus dibiasakan makan bersama di meja makan, kemudian televisi dimatikan selama proses makan.
"'Yang harus diperhatikan, orangtua tidak boleh membatasi jumlah makan tapi memastikan bahwa makanan yang tersedia sehat serta disertai buah dan sayuran. Makanan selingan hanya diberikan sebanyak 2 kali, dan hanya menawarkan air putih bila haus bukan minuman manis," ucap dr. Winra
Baca juga: Ayah Ibu, Obesitas kini Digolongkan sebagai Penyakit dan Bisa Menimpa Anak Lho, Begini Pencegahannya
Selanjutnya, anak tidak boleh diberikan makanan berkalori tinggi sebagai camilan, anak juga harus mempunyai kesempatan aktif secara fisik untuk bermain di luar rumah.