Berita Jakarta
Enggan Kecolongan seperti Pilkada DKI 2017 Lalu, Pengamat Sebut PDIP Bakal Lihat Situasi Dulu
“Dia (PDI Perjuangan) akan melihat situasi dulu ya, kelihatannya PDIP nggak mau kecolongan lagi. Kita tahu PDI Perjuangan pemenang (DPRD) di DKI
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Apalagi jika mereka bertemu dengan petahana, Anies Baswedan.
“Saya melihat lawannya berat nih, lawannya ada Anies, Ariza (Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Gerindra) dan lainnya. Saya melihat peluangnya masih 50:50, kesempatan peluangnya bisa menang dan bisa kalah,” ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, Sabtu (12/3/2022).
Baca juga: PKB Karawang Rekrut Anak-anak Muda Jadi Pengurus Partai, Ini Program Konkretnya
Menurut Ujang, sampai sekarang elektabilitas duet Sahroni-Airin belum teruji karena belum ada pihak yang melakukan penelitian.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan keduanya di Jakarta, diperlukan pengukuran terhadap tiga indikator, yaitu popularitas, elektabilitas dan aksesibilitas.
“Hari ini kita belum bisa mengukur apakah akan kuat atau tidak, menang atau tidak, karena elektabilitasnya kan belum diukur. Jadi kita masih harus menunggu. Mereka punya peluang, tapi kan belum teruji juga. Artinya kita melihat yang paling penting itu popularitas, elektabilitas dan aksesibilitas,” kata Ujang.

Dalam kesempatan itu, Ujang juga menanggapi kemungkinan duet Ariza-Airin pada Pilkada DKI 2024. Hal itu bisa saja terjadi karena sifat politik pada umumnya dinamis, sehingga arah koalisi dapat berubah menjelang pendaftaran kandidat Pilkada di KPU.
Selain itu, para elit parpol juga harus melihat lawan politiknya yang ikut bertarung.
“Kita kan tidak tahu koalisi yang akan dibangun nanti, apakah dengan NasDem atau dengan Gerindra. Harus dilihat apakah Airin dengan Sahroni atau dengan Ariza (Gerindra),” jelasnya.
(Sumber : Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri/faf)