Kebakaran Pemukiman
Sore Mencekam di Pengadegan, 88 KK Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Kebakaran
Kebakaran hebat melanda Pengadegan, Pancoran, Jaksel. Sebanyak 88 KK terdampak, rumah kontrakan dan lapak ludes terbakar.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Asap hitam membubung tinggi di langit sore Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Bau kayu terbakar menyeruak ke udara. Warga berlarian, sebagian membawa barang seadanya, sebagian lagi hanya bisa menatap rumah kontrakan mereka yang kini tinggal puing dan arang.
Tangis anak-anak terdengar di antara suara sirene mobil pemadam yang terus meraung. Di lokasi, petugas pemadam kebakaran berjibaku menjinakkan api yang melahap lapak dan deretan petak kontrakan.
Sedikitnya 88 kepala keluarga terdampak akibat kebakaran hebat itu. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun, harta benda warga nyaris tak tersisa.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Tegaskan Indonesia Tolak Kedatangan Atlet Israel, Visa Takkan Dikeluarkan
Baca juga: BEJAT! Pelajar SMA Hamil 6 Bulan, Pelaku Ternyata Kakek Tetangga Sendiri
Baca juga: Ashanty Akui Nyaris Ceraikan Anang Hermansyah Gara-gara Uang Rp 2 Miliar
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Triyanto, mengatakan kebakaran dilaporkan pertama kali sekitar pukul 15.18 WIB. Tak ingin api meluas, petugas langsung meluncur ke lokasi.
“Kami luncurkan 4 unit plus 1 pada tahap awal. Tapi karena api cepat membesar, akhirnya ditingkatkan hingga tiga tahap. Total ada 15 unit yang dikerahkan, termasuk bantuan dari Gulkarmat Jakarta Timur,” ujar Triyanto di lokasi.
Sebanyak 45 personel dikerahkan. Proses pemadaman sempat terkendala akses jalan sempit dan sumber air yang jauh, namun api akhirnya bisa dikendalikan.
“Kondisi terakhir sudah hijau dan pendinginan sedang berlangsung,” lanjutnya.
Kebakaran tersebut melahap area seluas hampir 1.000 meter persegi. Triyanto menyebut ada 88 KK yang terdampak, namun data detail jumlah jiwa masih dalam proses pendataan.
“Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini. Jadi clear, semua selamat,” tegasnya.
Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Dugaan sementara masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Belum bisa dipastikan penyebabnya. Nanti kepolisian yang akan menjelaskan,” ujar Triyanto.
Warga terdampak terlihat duduk di pinggir jalan, beberapa memeluk anaknya yang masih menangis. Seorang ibu tampak menenteng tas kecil, satu-satunya barang yang berhasil ia selamatkan.
“Rumah saya habis semua. Saya cuma sempat bawa tas ini,” ucap Siti (41), warga yang kontrakannya ikut terbakar.
Sore itu, petugas dan warga saling bantu membersihkan puing. Bara api masih mengepul di beberapa titik.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Tangis Pecah di Tambora, 50 Warga Mengungsi Usai Rumah Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat di Tambora, Pria ODGJ Tewas Terjebak Api di Dalam Kamar |
![]() |
---|
Kesaksian Noviani, Api Balik Arah dan Ludeskan Rumah Serta Musala Keluarga |
![]() |
---|
Karomah Mengais Koin dari Celengan Sang Anak Saat Rumah Ludes Terbakar: Itu untuk Pulang Kampung |
![]() |
---|
Tangis Warga Taman Sari Usai Kebakaran, 400 Rumah Hancur dan 7 Orang Terluka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.