Berita Kebakaran

Sebanyak 50 Lapak Barang Bekas di Sumur Batu Ludes Terbakar

Api berasal dari salah satu lapak yang dihuni para pengepul barang bekas yang berasal dari Daerah Indramayu dan Bogor.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
Tribun Bekasi/Joko Supriyanto
Kebakaran melalap 50 gubuk yang didiami para pengepul barang bekas di Kampung ciketing, Sumurbatu Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (15/3/2022) sore. Setelah api berhasil dipadamkan, tak ada gubuk yang tersisa. 

"Pas dengar ledakan, langsung lari keluar. Nah si anak sudah dibangunin, enggak bangun-bangun," ujarnya.

Bahkan ayah korban sempat memaksakan diri masuk rumah di tengah kobaran api. Namun upayanya dihalau warga setelah ayah korban mengalami luka bakar.

Setelah api mereda selama kurang lebih setengah jam, Slamet memberanikan diri untuk masuk ke rumah dengan harapan NA masih bisa diselamatkan.

"Setelah setengah jam, saya memberanikan diri masuk ke dalam buat nyari anak ini. Ternyata anaknya ada di belakang pintu kamar mandi. Masih bernapas, terus dibawa ke rumah sakit. Tapi meninggal pas perawatan. Enggak ada luka bakar, mungkin karena kehabisan oksigen," kata Slamet.

Sementara itu, paman korban bernama Yayat mengatakan bahwa ayah NA merupakan anggota TNI yang baru pulang setelah dinas selama 5 tahun di Papua.

Baca juga: Baru Ada 6 Titik, Pemkab Karawang Butuh Pos Damkar Lebih Banyak

Ayah korban tengah mengalami patah tangan dan kaki sehingga tak bisa menyelamatkan Anaknya saat insiden kebakaran.

"Diduga ada korsleting listrik dari dispenser karena airnya kosong. Bapaknya tentara, memang tangan dan kakinya patah, habis pulang dinas dari Papua, dinasnya 5 tahun," ucap Yayat.

Gang Sempit

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Teddy Hertanto menjelaskan lokasi kebakaran di Kampung Jayaraga, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, pada Selasa (15/3/2022), terletak di gang sempit.

Hal itu menyebabkan mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau ke lokasi insiden yang terjadi sekira pukul 07.00 WIB.

"Damkar enggak bisa masuk karena kebakarannya enggak terlalu besar, jadi evakuasi dan pemadaman cuma dari tetangga-tetangga saja yang nyiram air," ungkap Teddy saat dikonfirmasi.

Teddy mengatakan saat insiden terjadi, semua anggota keluarga rumah yang ditempati oleh seorang anggota TNI itu, berada di rumah. Anggota TNI tersebut, sambungnya, baru pulang ke rumah setelah 5 tahun berdinas di Papua.

Korban jiwa yakni anak berinisial NA (11) saat itu tengah berada di dalam kamarnya dan gagal menyelamatkan diri. Ia kemudian ditemukan pingsan di belakang pintu kamar mandi.

Baca juga: DPRD Minta Pemkab Karawang Tingkatkan Upaya Mitigasi Kejadian Kebakaran di Pondok Pesantren

"Kebakaran diduga dari ruangan pintu tamu, terus posisi si anak kebetulan dia ada di kamar mandi terjebak karena asap sudah ngumpul semua, karena memang dia pondasinya dicor. Akhirnya suaminya menyelamatkan si anak, karena kondisi suaminya ini disitu pulang dari Papua. begitu berhasil evakuasi, si anak pas dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," katanya.

NA diduga meninggal disebabkan karena terlalu banyak menghirup asap. Saat kebakaran berhasil dipadamkan, NA sama sekali tak mengalami luka bakar.

"Korban meninggal di rumah sakit, kondisinya memang sudah parah karena banyak hirup asap itu ya. Sementara yang luka bakar sih hanya suami dan istrinya saja," ucap Teddy.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved