Demo Mahasiswa

Segerombolan Pelajar Terlihat Turun di Stasiun Palmerah, Bakal Ikut Demo Mahasiswa di Gedung DPR RI?

Sejumlah pelajar turun di Stasiun Palmerah, diduga ingin ikut demo mahasiswa di Gedung DPR RI hari ini, Senin (11/4/2022).

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Ilustrasi - Sejumlah pelajar turun di Stasiun Palmerah, diduga ingin ikut demo mahasiswa di Gedung DPR RI hari ini, Senin (11/4/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal berunjuk rasa di Gedung DPR RI, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Demo BEM SI ini ternyata menarik minat pelajar untuk ikut bersama mahasiswa menyampaikan aspirasinya.

Sejumlah peserta didik sudah banyak yang diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di kawasan Patung Kuda.

Para pelajar yang datang dari daerah penyanggah seperti Tangerang, Bogor dan lainnya turun di Stasiun Palmerah.

Baca juga: Antisipasi Pelajar Ikut Demo Mahasiswa, Sejumlah Truk di Jalan Harapan Indah Bekasi Diperiksa Polisi

Baca juga: Demo Mahasiswa, Ratusan Petugas Gabungan Diterjunkan Langsung ke DPRD Hingga Pemerintah Kota Bekasi

Baca juga: Antisipasi Siswa SMK/STM Ikutan Demo ke Jakarta, Polisi Periksa Truk-truk di Harapan Indah Bekasi 

Berkaca pada aksi demo 2019 silam, banyak pelajar yang datang dan pulang dari stasiun tersebut.

Selaim itu, anak-anak sekolah pernah terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan demo pada tahun itu.

Namun dari pantauan lokasi, stasiun Palmerah sepi dari pelajar yang ingin ikut unjuk rasa di depan DPR RI.

Tangga menuju peron stasiun tak terlihat adanya siswa berseragam sekolah yang turun bergerombol.

Sementara ada aparat TNI yang berjaga di bawah seberang JPO stasiun Palmerah.

Tukang ojek pangkalan Stasiun Palmerah, Boy mengatakan, sekira pukul 10.00 WIB ada pelajar yang turun.

"Sekira 50 orang pelajar tadi pagi sudah turun dari sini," ucapnya.

Menurutnya, gerombolan yang dicurigai sebagai pelajar itu mengenakan seragam hitam menuju arah DPR RI.

Namun demikian, Boy tidak mengetahui secara pasti apakah pelajar itu ingin pulang atau ikut demo bersama mahasiswa.

Sampai siang ini, belum terlihat adan pelajar berkelompok turun dari Stasiun Palmerah, ikut demo mahasiswa.

"Saya enggak nanya juga karena saya di sini cuma ngojek," jelas Boy.

Sejumlah Truk Melintas Diperiksa Polisi

Sejumlah petugas kepolisian sektor Medan Satria melakukan pemeriksaan truk-truk yang melintas di Jalan Harapan Indah, Kota Bekasi, Senin (11/4/2022) siang.

Hal ini antisipasi adanya siswa yang turun ke jalan untuk ikut demo.

Kapolsek Medan Satria Kompol Yudho mengatakan sesuai instruksi dari Polres Metro Bekasi Kota.

Bahwa para siswa dilarang untuk ikut serta dalam kegiatan aksi demo mahasiswa di Jakarta hari ini.

"Karena secara aturan mereka tidak boleh untuk mengikuti kegiatan ini, jadi kita berupaya di perbatasan untuk menyekat mereka," kata Yudho, Senin (11/4/2022).

Penjagaan di pos penyekatan sendiri diungkapkan oleh Yudho sudah dilakukan sejak pagi tadi.

Namun dari beberapa kendaraan yang diperiksa, pihaknya akui hingga siang ini belum ada siswa yang kedapatan pergi ke Jakarta untuk demo.

"Untuk kegiatan penyekatan dari pagi ini, kami belum menemukan rombongan Ade Ade kita dari STM atau SMK," katanya.

Jika nantinya kedapatan ada siswa SMK atau STM yang ikut serta dalam aksi demo itu.

Maka pihaknya akan mengamankan yang nanti akan dilakukan pemanggilan pihak sekolah dan orang tua siswa itu.

Sehingga nanti akan dilakukan pembinaan.

Meski begitu, Yudho mengatakan belum ada siswa yang di amankan.

Hal tersebut kemungkinan karena Polres Metro Bekasi Kota telah menggelar rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Hal itu untuk dapat disampaikan pengawasan ketat dari sekolah maupun orang tua menyusul adanya ajakan aksi demo ini.

"Jadi memang dari sekolah-sekolah sudah melakukan antisipasi sejak dini. Beberapa sekolah juga melaksanakan kegiatan dengan pesantren kilat dan kegiatan itu dilakukan setiap-setiap sekolah,"

"Sehingga hal ini mencegah siswa turun ke jalan," ucapnya.

Ribuan Personel Diterjunkan

Ada 700 personel gabungan baik Polri, TNI dan Satpol PP diterjunkan guna lakukan pengamanan demo mahasiswa di Kota Bekasi.

Rencananya aksi demo digelar di DPRD dan Pemerintah Kota Bekasi.

Kabagops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Agus Rohmat akui nantinya personel gabungan akan ditempatkan di beberapa titik area lokasi demo mahasiswa.

"Sekitar 700 lebih yang di backup oleh TNI dan juga Satpol-PP kota Bekasi. Pengamanan yang pasti itu di DPRD dan juga Pemerintah Kota Bekasi," kata Agus Rohmat, Senin (11/4/2022).

Tidak hanya melakukan pengamanan mahasiswa yang rencananya menggelar aksi demo di DPRD dan Pemerintah Kota Bekasi.

Polres Metro Bekasi Kota juga akan melakukan penyekatan pemantauan antisipasi siswa yang turun ke jalan ikut dalam aksi demo.

Penyekatan dan pengamanan akan dilakukan di di Sumber Artha, Harapan Indah, Terminal, Stasiun Bekasi dan perbatasan antara Bekasi dan Jakarta.

Para personel yang diturunkan memantau agar para siswa yang ikut serta dalam aksi demo.

"Penyekatan itu untuk mencegah siswa SMK bergabung aksi di Jakarta. Kalau mahasiswa enggak masalah," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Bekesi Kota, Kombes Pol Hengki mengimbau kepada para pelajar untuk tak ikut serta dalam aksi tersebut.

Hal ini untuk mengantisipasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan bersama.

"Saya harap, peran orang tua juga lebih dimaksimalkan lagi untuk melakukan pengawasan terhadap putra putrinya ketika berada di luar sekolah," kata Kombes Hengki dalam keterangannya.

Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar memberikan kegiatan-kegiatan yang lebih positif untuk mengantisipasi para pelajar ikut serta dalam aksi demo tersebut.

"Kami juga minta sekolah memberikan kegiatan yang lebih positif kepada anak didiknya agar pada Ramadan ini dapat diisi dengan hal yang lebih berguna," katanya.

Imbauan untuk Orang Tua Pelajar

Beredar sebuah informasi adanya gerakan aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa, pada Senin (11/4/2022).

Bahkan sempat gerakan demo ini pun juga dikabarkan melibatkan para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).

Menyikapi hal tersebut, Polres Metro Bekasi Kota pun langsung melakukan rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada Sabtu (9/4) kemarin untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Metro Bekesi Kota, Kombes Hengki mengimbau kepada para pelajar untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.

Hal ini  untuk mengantisipasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan bersama.

"Saya harap, peran orang tua juga lebih dimaksimalkan lagi untuk melakukan pengawasan terhadap putra putrinya ketika berada di luar sekolah," kata Kombes Pol Hengki dalam keterangannya.

Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar memberikan kegiatan-kegiatan yang lebih positif untuk mengantisipasi para pelajar ikut serta dalam aksi demo tersebut.

"Kami juga minta sekolah memberikan kegiatan yang lebih positif kepada anak didiknya agar pada Ramadan ini dapat diisi dengan hal yang lebih berguna," katanya.

Mengantisipasi keikut sertaan pelajar untuk mengikuti gerakan aksi demo itu, Polisi akan melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan edukasi kepada para pelajar.

Hal ini dimaksudkan agar para pelajar lebih mengarah kepada hal positif dan tidak bersinggungan dengan hukum.

"Pihak sekolah juga meminta kepada kami untuk lebih sering mendatangi sekolah atau patroli ke sekolah untuk berdialog dengan para pelajar dan memberikan edukasinya," ucapnya.

Siswa SMK Ikut Demo Mahasiswa Dikenakan Sanksi

Dinas Pendidikan Kota Bekasi siapkan langkah-langkah antisipasi para pelajar ikut serta dalam demo mahasiswa yang digelar Senin (11/4//2022).

Hal ini menyusul adanya poster ajakan pelajar SMK atau STM turun ke jalan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan sudah menggelar rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait informasi itu.

Pihaknya pun juga sudah berkoordinasi dengan sekolah terkait langkah antisipasi.

"Kami sudah melakukan langkah koordinasi, mengantisipasi demo para siswa STM/SMK, agar tidak melakukan demo."

"Salah satunya memperketat absensi untuk hari senin, karena PTM 100 dan juga sedang ujian praktek untuk SMK," kata Inayatullah, Minggu (10/4/2022).

Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga telah berkoordinasi dengan orang tua siswa dan juga komite sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak didiknya di sekolah.

Pihaknya meminta memastikan anak didik tersebut berada di sekolah.

"Kami sudah koordinasi dengan orang tua dan juga komite sekolah. Kami juga melakukan pembinaan oleh kepala dan guru BK terhadap siswa pada hari senin," katanya.

Antisipasi yang dilakukan ini, diungkapkan oleh Inayatullah tidak hanya berlaku bagi para pelajar SMK/STM saja, tapi juga para pelajar SMP.

Oleh karena itu ia melarang keras para pelajar untuk ikut serta dalam aksi demo, terkait sanksi pihaknya serahkan sepenuhnya kepada sekolah.

"Sekolah ada tertibnya, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan. Yang pasti, tugas siswa untuk SMA/SMK termasuk SMP  belajar.

"Jadi kita melarang keras untuk ikut demo/terpropokasi  oleh ajak yang kurang baik," ucapnya.

Perketat Pengawasan

Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Kota Bekasi mengambil langkah setelah mendapatkan informasi adanya ajakan para pelajar SMK/STM, untuk turun ke jalan melakukan aksi demo, Senin (11/4/2022).

Kepala KCD Wilayah III, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono mengatakan usia pelajar secara psikologis masih mencari bentuk.

Sehingga, mudah terbawa arus informasi dengan melakukan aksi tanpa didasari oleh pemahaman yang utuh tentang fenomena sosial politik yang ada.

"Maka satuan pendidikan perlu membuka ruang bagi siswa untuk memahami fenomena sosial"

"Sehingga memahami hal tersebut secara utuh dari berbagai sudut pandang dengan melalui diskusi, ceramah atau bentuk lain dalam lingkungan sekolah," kata Asep Sudarsono, Minggu (10/4/2022).

Terkait seruan aksi turun ke jalan yang akan dilakukan di Jakarta , Asep meminta agar pelajar tidak terlibat secara fisik.

Tetapi, lebih didorong untuk tingkatkan pemahaman lewat berbagai kegiatan di sekolah seperti diskusi, kajian atau aksi positif lainnya.

Antisipasi pelajar turun ke jalan, Asep minta sekolah-sekolah yang ada di Kota Bekasi guna tingkatkan pengawasan terhadap anak didiknya.

Salah satunya yaitu mencatat absensi kehadiran para siswa.

Jika tidak hadir, maka dapat dipastikan kepada orang tuanya terkait keberadaan anak didik.

"Sekolah perlu meningkatkan pengawasan pada pelajar baik yang mengikuti PTM maupun PJJ dengan memastikan guru /wali kelas mengabsen kehadiran siswa dalam pembelajaran," katanya.

Selain itu, Asep juga meminta kepada sekolah di Kota Bekasi untuk beri penugasan yang merangsang peningkatan pemahaman dan daya kritis, dalam bentuk proyek/ studi kasus dengan disertai pengendalian yang baik.

Dinas Pendidikan juga telah berkoordinasi dengan SATGAS PELAJAR Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III dalam melakukan deteksi dini.

Manakala, terdapat indikasi aktivitas siswa yang digerakan oleh pihak tertentu untuk mengikuti aksi turun ke jalan. 

"Jika ada pelajar yang kedapatan turun ke jalan tentunya, kami menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Karena pembinaan akan dilakukan oleh sekolah masing masing," ucapnya.

Ubhara Bekasi Demo di Jakarta

Mahasiswa Universitas Bhayangkara (Ubhara) Bekasi berencana ikut berdemo di Jakarta hari ini, Senin (11/4/2022).

Diperkirakan ada ratusan hingga ribuan mahasiswa yang akan bergerak.

Hal ini pun disampaikan oleh Presiden BEM Ubhara, Zefanya.

Ia mengatakan ratusan hingga ribuan massa rencananya akan berangkat dari Stasiun Bekasi menuju ke Istana.

"Aksi 11 April kami ikut, kami murni mahasiswa Bhayangkara ke Istana," kata Zefanya, Minggu (10/4/2022).

Dalam aksi demo yang berlangsung besok, Zefanya menyampaikan jika para mahasiswa akan bergerak mulai pukul 08.00 WIB.

Adapun titik kumpul di kampus, Jalan Perjuangan, Bekasi Utara. 

Dari titik itu, mahasiswa Ubhara rencananya akan melakukan longmarch menuju Stasiun Bekasi untuk berangkat ke Jakarta menggunakan kereta.

"Minimal itu besok kita 500 orang, maksimal bisa sampai 5000, kayak waktu (demo) Omnibus Law kita sampe 3000 orang," katanya. 

Menurut Zefanya, jika aksi ini tidak hanya terpusat di Jakarta saja.

Berdasarkan koordinasi yang dilakukan dengan beberapa BEM se-Kota Bekasi.

Aksi demo juga akan digelar terpusat di DPRD dan Pemerintah Kota Kota Bekasi di hari yang sama.

"Kita sebenarnya tergabung dalam BEM Kota Bekasi, cuma BEM Kota Bekasi mau menggelar aksi di tingkat lokal gedung DPRD dan Pemkot," ucapnya.

(Wartakotalive.com/M26/TribunBekasi.com/JOS)

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved