Berita Daerah
Alasan Ridwan Rela Jadi Pengawas Rumah Tetangganya yang Dititipkan Selama Mudik Lebaran Idul Fitri
Ridwan, warga Tanah Tinggi, Tangerang mengaku rela jadi pengawas rumah tetangga yang ditinggal mudik Lebaran Idul Fitri.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Panji Baskhara
Hal itu dilakukan, lantaran saat bercengkerama dengan warga sekitar, ia mengaku tidak menjalani aktivitas mudik.
"Sebenarnya ada 6 tetangga yang sudah minta tolong kepada saya untuk menitipkan rumahnya, tapi yang baru berangkat itu 4 keluarga doang, sisanya nanti saat H-3 lebaran," kata dia.
"Mereka bisa menitipkan rumahnya sama saya, karena waktu itu lagi ngobrol dan saya bilang enggak mudik, lalu mereka minta tolong, karena sesama tetangga ya saya bilang silahkan," ungkapnya.
Untuk memastikan rumah warga yang tinggal di sekitarnya itu aman, Ridwan menuturkan, beberapa upaya.
Yaitu setiap pagi dan malam hari, dirinya selalu masuk ke dalam rumah untuk menyalakan dan mematikan lampu rumah tetangganya itu.
Selain itu, sesaat setelah menyantap hidangan sahur, Ridwan mengaku kerap berkeliling berjalan kaki, untuk memantau keamanan rumah yang menjadi tanggung jawabnya.
Hal tersebut dilakukan, guna memastikan bahwa meskipun kondisi rumah tersebut kosong, namun masih tetap dalam pengawasan.
"Supaya rumah tetangga aman, karena saya pegang kunci rumahnya, caranya itu saya menyalakan lampu rumah di malam hari dan mematikannya di pagi hari. Itu saya lakukan supaya warga lain atau sekitarnya itu lihat, rumah itu diawasi," tuturnya.
"Selain itu, lampu rumah yang kosong itu saya nyalakan setiap malam dan dimatikan saat pagi hari, supaya kesannya rumah itu tetap berpenghuni, jadi orang lain mikir dua kali kalau niatnya mau mencuri," terangnya.
Bagi tetangga yang menitipkan rumah kepadanya, Ridwan hanya menetapkan satu persyaratan, yakni seluruh instalasi listrik dalam rumah yang ditinggal, wajib dalam kondisi mati.
"Sebelum mereka (tetangga) berangkat mudik, saya selalu tegaskan agar listrik atau kompor atau gas di rumahnya dimatikan, untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan amit-amit ya," paparnya.
Kendati demikian Ridwan mengaku, tidak memiliki niat untuk meminta bayaran apapun terhadap para tetangga yang menitipkan rumah kepadanya.
Menurutnya, kegiatan mengawasi dan memantau rumah tetangganya selama ditinggal penghuninya karena mudik tersebut dilakukan secara ikhlas dan rasa kepeduliannya terhadap lingkungan.
"Saya enggak ada niat buat minta upah atau bayaran karena telah menjaga rumah tetangga saya ini, dan saat dititipkan pun saya enggak minta apa-apa," ucapnya.
"Memang agak repot karena tiap pagi ngurusin rumah orang begini, namanya bersosialisasi yaudah enggak ada masalah, toh suatu saat kita juga pasti membutuhkan bantuan orang lain kok," jelas Ridwan.
(Wartakotalive.com/M28)