Bulutangkis

Thomas Cup 2022" Indonesia Kalah dari India, Piala Thomas ke India Ibarat Badminton is Coming Home

Tim Piala Thomas Indonesia 2022 gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah 0-3 dari India.

Penulis: Gheovano Alfiq | Editor: AC Pinkan Ulaan
Instagram Badminton Indonesia
Tim Piala Thomas Indonesia 2022 gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah 0-3 dari India.. 

Kevin menambahkan bahwa di gim kedua saat unggul 19-13, lawan penuh semangat untuk menang sehingga bermain ngotot dan sulit ditakhluklan

“Saat unggul lawan mulai nengejar, kami malah semakin hati-hati dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Kevin.

Salah strategi

Anthony Sinisuka Ginting gagal mempersembahkan poin pertama bagi Tim Piala Thomas Indonesia, di babak Final turnamen Piala Thomas 2022.

Pebulutangkis tunggal putra itu harus mengakui keunggulan Lakhsya Sen dari India, dengan skor 21-8 17-21 16-21.

“Saya merasa sangat kecewa tidak bisa sumbang angka di final. Padahal ini adalah last battle, saya kurang bisa memaksimalkan permainan,” ujar Anthony.

Dia mengaku, saat gim ketiga dirinya belum menerapkan strategi permainan dengan baik.

“Saat unggul 12-8 saya kurang menerapkan strategi dengan baik. Saat menang angin, saya tetap menyerang namun terburu-buru dan tidak atur tenaga. Akhirnya saya banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujarnya.

Ginting menuturkan, permainan Lakshya berbeda dengan Momota atau pemain China yang biasa dia kalahkan.

“Saat unggul di gim ketiga, saya bisa menjaga permainan dan menang. Serangan tetap, namun melawan Lakshya saya terburu-buru dan tidak bisa terapkan strategi dengan baik,” uja atlet usia 25 tahun itu.

Sejarah baru

Bagi Tim India, kemenangan ini adalah sejarah baru karena untuk pertama kalinya mereka memenangi kejuaraan ini. Maka tak mengherankan mereka sangat ngotot dan penuh semangat untuk menang.

Kemenangan ini ibarat badminton is coming home, meminjam slogan sepak bola Inggris, sebab olahraga ini disebut-sebut lahir di India.

Sebagaimana dilansir Indian Express, bangsa India sudah sejak dulu memainkan permainan cikal-bakal bulutangkis, yakni saling menepok benda yang sekarang disebut kok agar tidak jatuh ke tanah.

Ketika bangsa Inggris datang ke India, mereka juga tertarik melakukan permainan ini. Orang Inggris kemudian menambah net di tengah biar permainannya tambah seru.

Bangsa Inggris lalu menyebut permainan ini poona, berdasarkan nama kota Pune tempat mereka memainkan tepok bulu ini.

Poona kemudian dibawa ke Inggris, dan namanya berubah menjadi badminton dan menjadi cabang olahraga.

Sumber: Wartakota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved