Berita Bekasi

Ketua GPM Sebut Lebih Baik Pemerintah Melonggarkan Aturan PPKM Dibanding Penggunaan Masker, Kenapa?

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengakui jauh lebih baik pemerintah melonggarkan aturan PPKM dibanding penggunaan masker.

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Panji Baskhara
shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi: Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengakui jauh lebih baik pemerintah melonggarkan aturan PPKM dibanding penggunaan masker. 

TRIBUNBEKASI.COM - Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengakui, pihaknya menghargai kebijakan pemerintah untuk mulai melonggarkan peraturan penggunaan masker.

Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker.

Kebijakan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi di akun pribadi Instagram @jokowi, Selasa (17/5/2022).

Presiden Jokowi menyampaikan, masyarakat tidak perlu menggunakan masker ketika berada di ruang terbuka.

Baca juga: Plt Wali Kota Bekasi Harap Pemerintah Pusat Berikan Kelonggaran Lain Selain Aturan Penggunaan Masker

Baca juga: Ikan Bandeng dari Kabupaten Bekasi jadi Buruan karena Tak Berbau Payau

Baca juga: Diyakini Bakal Jadi Pembangkit Ekonomi di Kawasan Utara, Sejumlah Calon MItra Kunjungi JIS

Sigit dalam siaran persnya, sebut kebijakan pelonggaran penggunaan masker dikaitkan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Jumat (20/5/2022).

"Sebaiknya Presiden Jokowi memanfaatkan hari ini sebagai simbol kebangkitan bangsa setelah hampir tiga tahun terpuruk krisis akibat pandemi Covid-19," ujar Sigit.

Selain itu, Sigit berharap pemerintah juga melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Hal tersebut supaya ekonomi Indonesia bangkit kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Jadi jika pemerintah sebaiknya mengeluarkan kebijakan pelonggaran, semestinya dimulai dengan pelonggaran kegiatan ekonomi, sosial dan budaya."

"Sebaiknya tidak melompat langsung pada kebijakan pelonggaran protokol kesehatan, apalagi pelonggaran boleh tidak pakai masker," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, sebaiknya masyarakat dipersilahkan melakukan kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Selain itu, mengingat bahwa kampanye menganjurkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik dan sehat pakai masker itu tidak mudah/

"Kita harus berhati-hati dalam membuat kebijakan yang bisa menyebabkan masyarakat jadi tidak melakukan kebiasaan baik tersebut.

Papar Sigit, dengan kampanye masif yang dilakukan banyak pihak termasuk pemerintah sendiri dan dibantu oleh gerakan kemanusiaan swadaya masyarakat seperti GPM, pakai masker sudah menjadi perilaku sehat di kalangan masyarakat.

"Hal tersebut menjadi kebiasaan masyarakat untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan suatu penyakit," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, ke depan sebaiknya diserahkan saja kepada masyarakat.

Mereka memutuskan mau tetap pakai masker atau tidak pakai masker dalam kegiatan atau situasi tertentu yang dihadapi.

"Presiden tidak perlu menganjurkan masyarakat untuk tidak pakai masker," ujar Sigit.

(Wartakotalive.com/M36)

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved