Berita Karawang

Komnas PA Jawa Barat Sebut Banyak Kasus Kekerasan Anak di Karawang Dipicu Oleh Faktor Kemiskinan

Karena itu, kata Wawan, pihaknya meminta pemerintah daerah Karawang melakukan akselerasi kebijakan untuk meminimalisir kemiskinan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Istimewa via Tribunnews.com
Ilustrasi: Kekerasan anak --- Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat menyatakan kasus kejahatan yang menimpa anak di Karawang disebabkan oleh kemiskinan. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat menyatakan kasus kejahatan yang menimpa anak di Karawang disebabkan oleh kemiskinan.

Hal itu berdasarkan dari sejumlah kasus kekerasan yang menimpa anak-anak di Karawang.

Komisioner Komnas PA Jabar, Wawan Wartawan menuturkan, terjadinya kasus kekerasan terhadap anak di Karawang, salah satunya karena faktor kemiskinan.

Hal itu terlihat dari dua kasus menonjol yang terjadi kurang dari sebulan ini, yakni sama-sama dipicu oleh kemiskinan.

Baca juga: Angka Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Kabupaten Karawang Menurun Menjadi 28 Kasus

Baca juga: Kebanyakan Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak adalah Orang Terdekat, Ini Kata P2TP2A Karawang

"Kasus-kasus kekerasan dan kriminal itu lagi-lagi berkaitan dengan kemiskinan. Faktor utamanya kemiskinan," kata Wawan, pada Selasa (31/5/2022).

Wawan mencontohkan kasus S (14) yang disiksa kakak iparnya sendiri sampai meninggal, lalu digantung di bawah jembatan, dipicu karena cekcok hutang.

S kerap menghutangi pelanggan bensin eceran milik pelaku.

Lalu kasus M (15), gadis di bawah umur yang terpaksa bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.

BERITA VIDEO : EKSIBISIONISME KIAN MERESAHKAN, KITA HARUS BAGAIMANA?

Ia diperkosa oleh majikannya sampai melahirkan.

"Peristiwa yang menimpa M, harusnya seusia itu masih sekolah. Haknya untuk memperoleh pendidikan hilang karena keterbatasan ekonomi sehingga dia terpaksa bekerja," katanya.

Karena itu, kata Wawan, pihaknya meminta pemerintah daerah Karawang melakukan akselerasi kebijakan untuk meminimalisir kemiskinan.

Minimal, anak-anak yang berada di angka kemiskinan bisa mendapatkan hak-haknya. Seperti hak mendapatkan pendidikan yang layak.

"Jangan sampai ada lagi kasus anak 15 tahun harus mengorbankan sekolahnya dengan iming-iming memperoleh kehidupan yang layak, tapi malah jadi boomerang," sambungnya.

Pemerintah daerah, kata Wawan, jangan hanya membuat teori-teori di atas kertas. Apalagi hanya melihat Karawang dari laporan stafnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved