Berita Karawang
154 Kasus Penyakit Mulut Kuku Merebak di 15 Kecamatan di Karawang, Dinas Pertanian Sebar Paramedis
Handoko menyebut beberapa sampel dari beberapa sapi yang suspect PMK telah diuji laboratorium dan terbukti.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Sebanyak 154 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Ratusan kasus itu tersebar di 15 kecamatan.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Handoko, mengatakan, kasus pertama PMK pertama ditemukan di Kecamatan Banyusari.
Hingga Senin (30/5/2022) ada 154 kasus PMK yang ditemukan di Karawang.
"Sebanyak 48 ekor sapi berangsur sembuh, dua dipotong paksa, dan 106 ekor sapi belum sembuh," kata Handoko, di kantornya pada Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkot Bekasi Bentuk Posko dan Call Center
Baca juga: Belasan Ekor Sapi Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Pasar Hewan Jonggol Ditutup 14 Hari
Handoko menyebut beberapa sampel dari beberapa sapi yang suspect PMK telah diuji laboratorium dan terbukti.
Adapun lainnya lantaran keterbatasan tidak diuji.
Namun berdasarkan gejala klinis sapi tersebut dinyatakan PMK.
"Kami tidak merekomendasikan untuk potong paksa. Namun itu keputusan pemiliknya," ujar dia.
Handoko menyebut kebanyakan hewan - hewan yang terjangkit PMK berasal dari luar daerah. Kebanyakan dari Pasar Ciwareng Purwakarta, seperti yang di Banyusari.
"Selama 3 sampai 4 hari progresnya baik. Sehingga dalam jangka waktu 8-14 hari sembuh," ungkap dia.
Untuk mencegah dan penanganan cepat, Dinas Pertanian memiliki paramedik yang tersebar di masing-masing kecamatan.
BERITA VIDEO : ANTISIPASI PMK, KADIS KPKP DKI TINJAU KANDANG SAPI
Mereka akan memantau perkembangan sapi-sapi yang terjangkit maupun untuk pencegahan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kami ingatkan juga menjelang Hari Raya Idul Adha mengimbau masyarakat tidak membeli ternak dari luar daerah. Jikapun barus dari luar daerah belilah yang secara visual sehat dan disertai surat keterangan sehat. Itu pun harus dicek kembali kesehatannya setelah sampai di Karawang," tandasnya.
Wajib jalani karantina