Ibadah Haji
Sebanyak 404 Jemaah Calon Haji Kabupaten Bekasi Kloter Pertama Diberangkatkan, Ini Pesan Sekda
Sekda berharap jemaah haji Kabupaten Bekasi dapat menjadi teladan bagi jamaah haji dari daerah lain dan kembali dalam keadaan sehat.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG PUSAT --- Pemkab Bekasi melakukan acara pelepasan jemaah haji kloter pertama di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, pada Jumat (10/6/2022) pagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mewakili Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan berpartisipasi secara langsung dalam acara pelepasan jemaah haji kloter satu berjumlah 404 orang.
Pelepasan rombongan pertama calon haji Kabupaten Bekasi yang didampingi enam orang petugas haji itu dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, Ahmad Sanukri, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Muhammad Horison Ramadan dan perwakilan unsur Forkopimda.
Dedy berpesan kepada para jemaah haji Kabupaten Bekasi agar dapat melaksanakan segala aturan dan ketentuan dalam haji dengan tertib, sampai selesainya rangkaian ibadah haji di tanah suci.
Baca juga: Delapan Tip Tetap Sehat Selama Menunaikan Ibadah Haji
Baca juga: Cukup dengan Jaminan 3,5 Gram Emas, Pegadaian Beri Pinjaman Rp 25 Juta untuk Ibadah Haji
"Saya berpesan agar para jemaah haji Kabupaten Bekasi menjaga kondisi fisik, agar tetap sehat, karena keadaan cuaca di tanah suci berbeda dengan di Indonesia," kata Dedy di lokasi.
Selain itu, Sekda berharap jemaah haji Kabupaten Bekasi dapat menjadi teladan bagi jamaah haji dari daerah lain dan dapat kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.
"Saya juga berpesan agar para jemaah haji memanjatkan doa agar bangsa kita tetap dalam kondisi damai, tenteram, sejahtera, khususnya untuk Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi," tuturnya.
BERITA VIDEO : 985 CALHAJ KARAWANG IKUTI BIMBINGAN MANASIK HAJI
Dedy menambahkan kebarangkatan kloter pertama ini, merupakan awal yang baik setelah pandemi Covid-19 mereda.
Sesuai dengan aturan dari otoritas kerjaan Arab Saudi dan pemerintah pusat, keberangkatan calon jemaah haji dilakukan secara bertahap.
"Walaupun secara bertahap tidak sesuai dengan kuota seluruhnya sebelum pandemi, ini suatu awal, semoga ini dimulainya lagi dibuka untuk kloter jemaah haji termasuk di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi," jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, Ahmad Sanukri mengungkapkan, selain menmberangkatkan 404 jemaah, pihaknya juga mengirim sebanyak 6 petugas kloter.
"Petugas kloter terdiri dari 1 TPHI yaitu Ketua kolter, 1 TPIHI yaitu pembimbing ibadah haji, kemudian 2 orang tenaga kesehatan haji Indonesia yaitu satu dokter dan satu paramedis, kemudian 2 TPHD atau tim pembimbing haji daerah," kata Ahmad Sanukri.
Jemaah haji diingatkan untuk sering minum
Para calon jemaah haji kemungkinan akan dihadapkan pada suhu yang sangat ekstrim di kisaran 42-43 derajat celcius di Arab Saudi saat pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Dalam kurun waktu tahun 2012 – 2019, tercatat di tahun 2017 merupakan kasus kematian tertinggi jemaah haji indonesia, yaitu mencapai 645 kasus.
Ratusan kasus kematian jemaah haji tersebut salah satunya dilatarbelakangi oleh cuaca panas yang ekstrim.
Heat stroke merupakan kondisi yang diawali dengan heat exhausted yakni rasa sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, lembab, dan terasa dingin, nafas cepat, mual, dan nyeri otot.
Kondisi ini dapat diatasi dengan minum air yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya 30 menit.
Baca juga: Biaya Haji Tahun 2022 Alami Kenaikan, Begini Penjelasan BPKH
Baca juga: Pastikan Kesiapan Layanan Jemaah Haji, Menag Yaqut Berangkat ke Saudi
Kondisi yang lebih parah, saat orang mengalami heat stroke atau serangan panas merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Terjadi peningkatan suhu badan dengan cepat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit, dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Heat Stroke atau serangan panas dapat memperberat kondisi orang yang sedang sakit dan menyebabkan kematian.
Untuk itu baik petugas dan jemaah haji diminta untuk dapat mengenali tanda-tanda heat stroke.
Tidak menyadari bahwa sudah masuk dalam tahapan heat exhausted. Mereka harus mengenali gejala heat exhausted.
Seperti pusing, mual terutama pada saat aktifitas di luar ruangan,” tegas Kepala kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr. Muhammad Imran pada rapat koordinasi tim PPIH Bidang Kesehatan, Kamis (26/5/2022).
Ditambahkan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha selama pelaksanaan ibadah haji 2022, petugas kesehatan haji akan terus melakukan pendampingan dan monitoring kesehatan para jemaah terutama kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit komorbid.
Kemenkes akan menggunakan TeleSehat, yaitu aplikasi yang memuat riwayat dan status kesehatan jemaah.
“Khusus untuk jemaah yang berisiko tinggi, tahun ini kita menggunakan TeleJemaah, untuk mengetahui status kesehatan. Petugas bisa memonitor langsung kepada jemaah, kalau mereka sakit bisa kita segera arahkan ke RS kita yang ada disana,” ujarnya saat melepas PPIH bidang kesehatan, Selasa (31/5/2022).
Kalau ada masalah kesehatan seperti detak jantung meningkat maupun tensi pada jemaah naik, bisa langsung terdeteksi oleh petugas kesehatan. Sehingga bisa segera ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Arahnya promotif preventif, jangan tunggu sakit baru dilayani, kita dorong jangan sampai sakit,” terangnya.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Jawa Barat Hanya Boleh Berangkatkan 35 Persen Jemaah Haji, Ini Alasannya
Sekjen berharap melalui upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji 2022.
Target pemerintah yakni penurunan angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji bisa tercapai.
Sebagai informasi, selama 15 tahun terakhir, angka kematian Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi selama ini masih sangat tinggi, yaitu pada kisaran 2 per mil per tahunnya, dengan kuota per tahun sekitar 221 ribu maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal dunia per tahunnya.
Kemenkes menargetkan pada pelaksanaan haji tahun ini, angka kematian turun jadi 1 per mil per tahun
Puncak Suhu Panas
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nur mengimbau kepada para jamaah haji untuk mewaspadai cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Firman M Nur menyebutkan, suhu di Arab Saudi saat ini dapat mencapai 40-an derajat celcius.
"Ketahuilah, pelaksanaan haji saat ini di masa puncak musim panas. Kondisi saat ini 40, 41, hingga 45 derajat," ujar Firman.
Firman menuturkan, pada pelaksanaan wukuf saat Hari Arafah di bulan Juli mendatang dapat lebih parah. Di mana, suhu bisa menyentuh di angka 50 derajat celcius.
"Tiga hingga empat minggu ke depan atau puncaknya saat di Arafah bisa 45 sampai 50 derajat," jelasnya dalam diskusi daring, Selasa (31/5/2022).
Oleh karena itu, dirinya meminta jemaah untuk menjaga stamina dan keadaan fisik.
"Perlu diperhatikan para jemaah untuk menjaga fisik dan menjaga stamina, agar bisa melakukan semua tahapan haji dengan maksimal," katanya.
Setelah dua tahun membatasi jumlah jemaah yang melaksanakan ibadah haji, pada tahun ini, pemerintah Arab Saudi kembali membuka pintunya bagi jemaah calon haji dari seluruh dunia.
Tahun 2022 ini, Indonesia cukup beruntung mendapatkan kuota sepersepuluh dari total jumlah calon haji tahun 2022.
Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota haji bagi jamaah asal Indonesia sebanyak 100.051 orang.
Kuota tersbut terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.
(TribunBekasi.com/Rangga Baskoro/Tribunnews.com/Rina Ayu)