Berita Jakarta
Targetkan 10.000 Penumpang Per Hari, Stasiun Matraman juga Jalankan Konsep Ramah Difabel
Pengelola terus melakukan upaya pembangunan fasilitas antara lain berupa lokasi drop penumpang yang dekat dengan pintu masuk ke lantai dua.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
Selain itu, teten juga menjelaskan Imbauan teknis penerapan tersebut dengan cara menyediakan infrastruktur publik wajib mewadahkan total 30 persen terkhusus untuk pelaku UMKM.
"Ruang-ruang usaha di transportasi publik seperti di stasiun, di pelabuhan, di rest area, di terminal, ini harus disediakan untuk UMKM," jelasnya.
Sebelumnya, Stasiun Matraman, Jakarta Timur yang mulai uji coba pada Jumat (17/6/2022) ini menerapkan sistem jalur Double-Double Track (DDT) di kedua peron yang dimiliknya, yakni peron satu dan dua.
Hal itu dijelaskan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jakarta-Banten Rode Paulus di Stasiun Matraman, Jakarta Timur pada Jumat, (17/6/2022).
"Pembangunan stasiun Matraman ini bagian dari program besar yaitu Double-Double Track (DDT) yang dimana program ini akan memisahkan perjalanan kereta jarak jauh dan commuter," ujarnya.
Baca juga: Kasus Robot Trading Viral Blast, Bareskrim Sita Uang Senilai Rp23 Miliar
Baca juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Karawang Mulai Sosialisasi Pemilu 2024
Sebelum menjelaskan ke tahap peresmian uji coba, Rode mengungkapkan seluruh jajaran, termasuk pihaknya terlebih dahulu menyiapkan ragam hal teknis pendukung pembangunan stasiun tersebut.
Hal itu perlu dilakukan, sebab untuk saat uji coba nanti diharapkan tidak akan ada sesuatu hal yang menimbulkan suatu hambatan.
"Sebelum kita uji coba, kami melakukan banyak persiapan, mulai dari uji sertifikat prasarananya, kita melakukan safety assessment, kita juga melakukan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dari semua instansi yang ada di DJKA terkait dengan kewenangannya tersebut," pungkasnya. (Wartakotalive.com/Rendy Rutama Putra)