Berita Karawang
Tahun 2022, Kasus DBD di Karawang Melonjak, Ada 743 Kasus, Delapan di Antaranya Meninggal Dunia
Berdasarkan data, kasus DBD Januari hingga Juni 2022 mencapai 743. Sedangkan pada 2021 periode yang sama, kasus DBD hanya 568.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat mencatat kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) melonjak tinggi pada tahun 2022.
Berdasarkan data, kasus DBD Januari hingga Juni 2022 mencapai 743. Sedangkan pada 2021 periode yang sama, kasus DBD hanya 568.
Angka kematian akibat DBD pada 2022 sebanyak delapan warga.
Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Catat Ada 10 Kasus Kematian Akibat DBD Sepanjang Tahun 2022
Baca juga: Wabah DBD Mengintai, Dinas Kesehatan Kota Bekasi Berikan 3 Tips Metode Pengendalian
Sementara pada 2021 hingga Juni hanya tiga yang meninggal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu mengatakan telah terjadu peningkatan kasus DBD di Karawang pada tahun 2022.
Sepanjang tahun 2022 Januari hingga Juni terdapat 743 kasus. Dengan rincian Januari ada 105 kasus, Februari 57, Maret 109, April 98, Mei 164, dan Juni 210 kasus.
BERITA VIDEO : BUAH MATOA ASLI PAPUA BISA MENCEGAH PENYAKIT KRONIS
"Tahun 2021 total keseluruhan 929, kalau sampai data Juni 568 kasus. Lebih tinggi tahun 2022 ini," kata Yayuk, saat dihubungi pada Kamis (30/6/2022).
Yayuk melanjutkan, warga yang meninggal akibat DBD juga mengalami peningkatan pada tahun 2022 ini.
Tercatat pada 2022 hingga Juni, delapan waga meninggal karena DBD. Untuk 2021 warga meninggal hanya tiga.
"Data 2021 hingga Juni itu tiga yang meninggal, kalau sepanjang 2021 itu 9 warga meninggal DBD," ungkap dia.
Untuk itu, Yayuk meminta agar masyarakat mewaspadai penyakit DBD dan melakukan upaya pencegahan dan pengendaliannya.
Upaya pencegahan itu melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M plus.
Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas.
"Plusnya itu dengan melakukan upaya tambahan seperti memakai kelambu, obat nyamuk dan dilakukan fogging sebagai langkag terakhir dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD," katanya.