Berita Karawang
Target Investasi di Karawang Tahun 2022 Hampir Rp 30 Triliun, Kepala DPMPTSP: Saya Yakin Tercapai
Di tahun 2022, Kepala DPMPTSP Karawang, Eka Sanatha mengaku yakin investasi Karawang mencapai hampir Rp 30 triliun.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNEBEKASI.COM, KARAWANG- Investasi di Karawang, Jawa Barat, diprediksi bakal terus tumbuh.
Saat ini, investasi Kabupaten Karawang sudah berada di posisi kelima se-Indonesia.
Mengenai pertumbuhan investasi Kabupaten Karawang dijelaskan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, Eka Sanatha.
Ia mengakui, target investasi Karawang tahun 2021 sebesar Rp 26,63 triliun, dan dari target tersebut telah tercapai 111,16 persen.
Baca juga: Tahun 2022, Kasus DBD di Karawang Melonjak, Ada 743 Kasus, Delapan di Antaranya Meninggal Dunia
Baca juga: Masuk Lima Besar se-Indonesia, Investasi di Karawang Diprediksi Terus Tinggi
Baca juga: Rawan Persekongkolan Dalam Proses Pengadaan Barang, Bupati Karawang Diminta Awasi Ketat Kerja APIP
"Atas capaian itu kita peringkat kelima investasi terbesar se-Indonesia," kata Eka, pada Kamis (30/6/2022).
Dia menerangkan, untuk target investasi di Karawang pada 2022 hampir Rp 30 triliun.
Jumlah tersebut naik dari target tahun sebelumnya Rp 26,63 triliun.
Atas target tersebut, pihaknya optimistis bakal tercapai.
Sebab, pada triwulan pertama saja, realisasi investasi di Karawang sebanyak 25 persen.
"Saya yakin akan tercapai, pada triwulan berikutnya realisasinya bakal lebih besar," imbuh dia.
Dijelaskannya, investasi di Karawang selama ini kebanyakan pada teknologi atau padat modal.
Modalnya banyak akan tetapi serapan tenaga kerjanya tidak begitu besar.
Meski begitu, Eka harap besarnya investasi yang masuk akan menimbulkan multiplayer efek, salah satunya pada serapan tenaga kerja.
Pada 2021, Eka menyebut ada 10 ribu sampai 11 ribu tenaga kerja yang terserap.
"Saya kira ini luar biasa, walaupun berbasis teknologi bakal tetap menyerap tenaga kerja Karawang cukup banyak," imbuh dia.
Eka Sanatha menerangkan, potensi investasi di Karawang diprediksi masih menggeliat.
Selain kawasan industri masih tersedia cukup banyak, daya dukung infrastruktur hingga sumber daya energinya memadai.
"Karawang punya daya dukung industri, dekat akses tol, jalur ereta api, pelabuhan hingga rencana pembangunan bandara," ujar Eka.
Dijelaskannya, letak Karawang dinilai strategis karena berada diantara tiga daerah metropolitan yaitu Jabodetabek, Bandung Raya, dan Cirebon Raya.
Adapun jarak Karawang-Bandung 80 kilometer, Karawang-Jakarta 60 kilometer, dan Karawang-Cirebon 110 kilometer.
Selain itu dari segi infrastruktur, Karawang mempunyai akses tol yang memadai, diantaranya
- Jalan Tol Jakarta-Cikampek
- Jalan Tol Jakarta-Cikampek-Elevated
- Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
- Jalan Tol Lingkar Luar II Sentul-Karawang Barat (Proses lelang konsesi)
Kemudian dekat Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban dengan jarak masing-masing 70 kilometer.
Selain itu juga, akses Bandara Soekarno Hatta dengan jarak 90 kilometer, dan Bandara Kertajati 122 kilometer.
Selain itu berdasarkan PP 13 Tahun 2017 dan Permenhub 69 tahun 2013 direncanakan akan dibangun Bandara Soekarno-Hatta II di Karawang.
"Kita juga punya akses transportasi rel kereta, yakni Stasiun Karawang, Stasiun Cikampek, dan Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata Eka.
Sedangkan daya dukung sumber daya listrik dimiliki Karawang yakni PLTA Juanda Jatiluhur dan PLTGU Cilamaya.
Lalu untuk sumber daya air ada Waduk Juanda Jatiluhur.
"Jadi sangat berpotensi sekali yang membuat para investor ini ingin melakukan investasi di Karawang," ungkap dia.
(TribunBekasi.com/MAZ)