Niat Puasa

Perbanyak Amal, Puasa Dzulhijjah Bisa Digabungkan Niatnya dengan Puasa Senin Kamis

Di bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah ini, kita bisa menunaikan ibadah puasa Dzulhijjah yang digabungkan dengan puasa Senin Kamis. 

TribunBekasi.com/Ichwan Chasani
Ribuan tenda haji terpasang di Mina, Saudi Arabia. Bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, maka ibadah puasa dan berkurban menjadi amalan utama yang bisa dikerjakan di bulan Dzulhijjah. Puasa awal Dzulhijjah dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga tanggal 7 Dzulhijjah, puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah. 

TRIBUNBEKASI.COM — Senyampang bulan Dzulhijjah, kita bisa memperbanyak amalan lewat puasa sunnah. Di bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah ini, kita bisa menunaikan ibadah puasa Dzulhijjah yang digabungkan dengan puasa Senin Kamis

Untuk niat dua puasa yang digabungkan secara bersamaan, bisa dilafalkan dalam hati, misalnya, “Saya niat puasa hari Senin (kamis) dan puasa Dzulhijjah sunnah karena Allah Taala.“

Contohnya saja, untuk bacaan niat Puasa Senin (4/7/2022) digabungkan puasa 5 dzulhijjah 1443 Hijriah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ وَشَهْرِ ذِيْ الحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini wa syahri Dzilhijjah Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin dan puasa bulan Dzulhijjah, sunah karena Allah Taala.

Baca juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah Serta Bacaan Niatnya

Sementara untuk niat puasa Kamis (7/7/2022) digabungkan dengan puasa 7 Dzulhijjah 1443 Hijriah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ وَشَهْرِ ذِيْ الحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu Shouma Yaumil Khamis wa syahri Dzilhijjah Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis dan puasa bulan Dzulhijjah, sunah karena Allah Taala.

Puasa Dzulhijjah di 9 hari jelang Idul Adha 1443 H memiliki banyak keistimewaan yang sayang sekali bila dilewatkan.

Lantas apakah bisa kedua ibadah sunnah ini digabungkan dan akan mendapatkan keutamaan?

Berdasarkan sejumlah keterangan menggabungkan dua ibadah sunnah seperti puasa, mandi dan seterusnya itu diperbolehkan dan tetap akan mendapatkan pahala serta keutamaan dari keduanya.

Baca juga: Hotel Santika BSD City-Serpong sedang Promo Chicken Dekil dan Cendol Ice Cake sampai Agustus Nanti

Dikutip dari Islami.co, Syekh Yasin bin Isa al-Fadani, dalam kitabnya, al-Fawaid al-Janiyah menjelaskan bahwa ada beberapa ibadah yang bisa dilakukan dengan bersamaan dengan menggabungkan niatnya.

Syekh Yasin al-Fadani membagi hal ini menjadi empat bagian: 

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved