Berita Bekasi

Kota Bekasi Kekurangan Guru SD dan SMP, Diperkirakan Butuh 400 Tenaga Pendidik

Setidaknya di tahun ini terdapat 400-an guru memasuki masa purna tugas sehingga Kota Bekasi saat ini perlu tenaga pendidik tingkat SD dan SMP.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
Istimewa via Surya.co.id
Kota Bekasi kekurangan guru SD dan SMP lantaran banyaknya tenaga pendidik memasuki masa purna tugas. Ilustrasi: guru/tenaga pendidik/pengajak 

TRIBUNBEKASI.COM - Kini, ranah pendidikan di Kota Bekasi tengah dirundu masalah.

Diketahui, Kota Bekasi kekurangan tenaga pendidik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Kota Bekasi kekurangan guru SD dan SMP tersebut menyusul ratusan guru memasuki masa purna tugas tahun ini.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bekasi Yanti Mariawati mengatakan setidaknya di tahun ini terdapat 400-an guru yang memasuki masa purna tugas.

Baca juga: Disdik Akui di Kota Bekasi Masih Kurang Tenaga Pendidik SD dan SMP

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Tenaga Pendidik, Wali Kota Bekasi: Digagas, Dipersiapkan, Dipikirin

Baca juga: Guru Beladiri Nekat Remas Payudara Siswanya Ditangkap Polisi, Modusnya Korban Diminta ke Kamar Mandi

"Sebanyak 300 sampai 400-an lah kurang lebih. Itu semuanya ya untuk SD dan SMP," kata Yanti saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).

Yanti menjelaskan guru-guru yang memasuki masa pensiun menambah permasalahan minimnya tenaga pendidik untuk SD dan SMP negeri.

Terlebih lagi, beberapa guru juga meninggal dunia ketika pandemi Covid-19 mewabah.

"Rata-rata di setiap sekolah itu hampir semua kekurangan guru untuk tingkat SD dan SMP. Kecuali TK karena sudah terpenuhi."

"Karena dari adanya kekurangan itu, banyak guru yang pensiun ataupun meninggal dunia karena Covid-19, jadi kami semakin banyak kekurangan," tuturnya.

Terdapat tiga atau lima tenaga pengajar yang kosong dalam satu sekolah.

Hal itu menyebabkan banyak guru-guru yang harus merangkap mata pelajaran atau mengajar di beberapa kelas.

"Ya bisa kurang satu, kadang sampai lima ada. Tergantung guru itu per mata pelajaran. Karena di sekolah sendiri banyak yang pensiun," kata Yanti.

Kekurangan tenaga pendidik lantaran anggaran untuk belanja pegawai dari Pemerintah Kota Bekasi tak memadai.

Sehingga guru-guru di sejumlah sekolah diharuskan merangkap mata pelajaran.

"Sekarang itu kita tidak bisa memenuhi dari guru honorer, karena itu kan menyangkut ke penghasilan mereka, misalkan mereka kita terima, gajinya dari mana?"

"Jadi sekolah juga kan harus mempertimbangkan hal itu, sebenarnya banyak yang ngelamar kesini (disdik)"

"Tapi kita tolak, kecuali kalau memang kita ada di anggarakan untuk itu bisa," ucapnya.

(TribunBekasi.com/ABS)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved