Berita kecelakaan
Mahasiswa Universitas Gunadarma ini Tiba-tiba Menjadi Yatim Piatu, Tak ada lagi Bercanda Bersama
Kini Aprino Bagus Sudewo hanya bisa mengenang momen kebersamaan mereka sebagai keluarga.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM. BOGOR -- Selama ini Aprino Bagus Sadewo tak menyangka dia akan menjadi yatim dan piatu pada hari yang sama.
Mahasiswa Universitas Gunadarma Depok ini kehilangan ayah sekaligus ibunya, akibat peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Senin (18/7)
Ya, Aprino Bagus Sadewo adalah putra dari prajurit TNI AL Pelda (Mar) Suparno (51) dan istrinya, Priyastini (50), dau dari 10 korban tewas dalam peristiwa kecelakaan maut truk tangki Pertamina menabrak mobil dan 10 sepeda motor di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Senin kemarin.
Maka tak mengherankan bila pemuda berusia 22 tahun itu tak henti-hentinya menangis, karena masih tak percaya kedua orangtuanya akan meninggal dunia secepat ini.
Disuruh balik
Kepada Wartakotalive.com, Bagus mengaku sangat terkejut ketika mendapat kabar ayah dan ibunya mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Saya mendapat kabar sore hari sekitar pukul 16.00, dikabari sama tetangga ayah ibu saya kecelakaan. Selebihnya, bagaimana keadaannya (orangtuanya), tetangga enggak kasih tahu," ucap Bagus seusai pemakaman kedua orangtuanya.
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ini menuturkan, sebelum mendapat kabar buruk tersebut dia sedang menunggu ayah ibunya pulang kerja sembari menonton televisi.
"Saya, biasa, lagi menunggu ibu di rumah sambil nonton TV atau main Handphone. Enggak ada firasat apa-apa," katanya.
Ketika mendapat kabar itu, tanpa pikir panjang Bagus bergegas berangkat ke lokasi kecelakaan itu, untuk mencari kebenarannya. Dia ditemani tetangganya menggunakan mobil menuju ke sana.
"Bawa mobil langsung menuju tempat kejadian. Namun di tengah jalan itu, dan juga arahan dari sini, saya disuruh balik. Akhirnya saya pulang kembali," katanya.
Setelah itu Bagus mulai menerima kepastian bahwa ayahnya telah tiada. Lalu disusul kabar sang bunda juga berpulang.
Bercanda bersama
Kini, kebersamaan ketiganya hanya menjadi kenangan. Di mana momen kumpul bersama sambil tertawa tak bisa lagi dia rasakan.