Penembakan di Rumah Jenderal
Isak Tangis Pecah Saat Autopsi Ulang Jasad Brigadir J, Ibu Yosua: Mana Tanggungjawabmu Ibu Putri!
Proses autopsi jasad ajudan dari istri Kadiv Propam Polri, ini dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian Brigadir Yosua yang sebenarnya.
Tak hanya itu, kejadian berikutnya juga membuat publik semakin merasa janggal, karena pencabutan decoder CCTV hingga lokasi kejadian yang ternyata tidak juga dipasang garis polisi hingga beberapa hari setelah kejadian.
Istri Ferdy Sambo berpeluang alami post traumatic stres disorder?
Hingga saat ini, kasus penembakan antara anggota polisi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terus bergulir.
Sejumlah fakta di kejadian ini belum terungkap, dikarenakan tim penyidik dari kepolisian masih bekerja mengurai kasusnya.
Salah satu saksi utama dalam kasus ini, yakni Istri dari Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Baca juga: Kasus Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ketua RT Beberkan Perbedaan Suara Tembakan dan Petasan
Dimana saat ini masih belum bisa memberikan keterangan lengkap terkait kejadian baku tembak di rumah dinas suaminya.
Putri Candrawathi sebenarnya diketahui bukan sebagai hanya saksi, namun juga jadi korban dalam insiden tersebut.
Putri diduga jadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir J hingga akhirnya mendapat pertolongan dari Bharada E.
Insiden itu pun akhirnya berujung pada aksi baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Psikolog Klinis Miki Amrilya Wardati mengakui, setelah alami kejadian kekerasan atau kejadian bersifat traumatik, seseorang berpeluang mengalami post traumatic stress disorder (PTSD).
Dalam kondisi tersebut korban sedang memunculkan reaksi-reaksi atau gejala ketidakstabilan secara emosi dan fungsi psikologis lainnya.
"Agar kondisi psikisnya lebih stabil. Lalu pada saat recalling, fungsi emosi dan kognisinya pun lebih stabil," jalasnya.
"Bahkan korban pelecehan seksual perlu mendapat terapi terlebih dahulu," imbuh Miki saat dihubungi wartawan, Rabu (20/7/2022).
Sebelumnya, menurut keterangan Psikolog Pendamping Putri Candrawathi, Novita Tandry, kondisi psikologis Putri Candrawathi terguncang.
Hal itu akibat kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut.