Berita Kecelakaan

Pasca Kecelakaan Maut Odong-Odong Tewaskan 10 Orang, Warga Pasang Palang Pintu Secara Swadaya

Palang pintu tersebut menggunakan besi berukuran kecil dan dicat warna merah putih khas bendera Indonesia, disertai rambu lalu lintas Hati-Hati

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Perlintasan Kereta Api di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Banten, kini telah terpasang palang pintu.   

"Di sini kan banyak besi-besi rel kereta yang bekas atau yang lama, nah itu yang kita cat ulang untuk palang pintu kereta api ini," imbuhnya.

Pasca kecelakaan maut yang menewaskan 9 orang penumpang Odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (26/7) lalu, mengakibatkan trauma bagi warga sekitar lokasi kejadian.
Pasca kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang penumpang Odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (26/7) lalu, mengakibatkan trauma bagi warga sekitar lokasi kejadian. (Wartakotalive.com)

Menurutnya, pemasangan palang pintu kereta api itu dilakukan guna menghindari peristiwa serupa dengan beberapa waktu lalu.

Pasalnya, perlintasan tersebut selalu dilalui oleh kereta api secara aktif hingga 24 jam.

"Ya kita bangun palang pintu ini supaya jangan terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, seperti kemarin itu," terangnya.

"Karena yang lewat di jalan ini kan banyak, termasuk warga desa, jadi demi keamanan semua makanya kita sepakati bangun palang pintu," kata dia.

Jumlah korban bertambah menjadi 10 orang

Daftar korban meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, bertambah dan kini berjumlah menjadi 10 orang.

Satu korban meninggal dunia tersebut ialah Putri Qaila Septiana, seorang anak perempuan berusia dua tahun.

Kasie Humas Polres Serang, Iptu Dedi Jumhaedi mengatakan, bayi di bawah 5 tahun (balita) itu meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Hermina Serang, Jumat (28/7/2022) pukul 20.00 WIB.

"Korban meninggal dunia kecelakaan odong-odong dengan kereta api bertambah satu, yautu ananda Putri Qaila Septiana," ujar Iptu Dedi Jumhaedi, Minggu (31/7/2022).

Dedi menerangkan, Putri Qaila sebelumnya merupakan korban yang mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, korban telah menjalani tindakan operasi. Kendati demikian, nyawa Putri Qaila tidak dapat tertolong setelah dirawat 4 hari.

Odong-odong mengalami nasib naas saat menerobos perlintasan rel kereta api di Kragilan, Kabupaten Serang. Sembilan orang penumpangnya tewas setelah Odong-odong tersebut diseruduk kereta api.
Odong-odong mengalami nasib naas saat menerobos perlintasan rel kereta api di Kragilan, Kabupaten Serang. Sembilan orang penumpangnya tewas setelah Odong-odong tersebut diseruduk kereta api. (YouTube Kompas TV)

"Pasca kecelakaan, korban Putri Qaila Septiana sempat dirawat di RS Hermina Serang selama 4 hari dan mendapatkan tindakan berupa kraniatomi atau operasi untuk mengangkat gumpalan darah dari kepala," kata dia 

"Karena mengakami luka berat, selama dirawat korban pun ditangani oleh tim dokter RS Hermina Serang," imbuhnya. 

Dengan demikian, terdapat 10 korban meninggal dunia dan 23 penumpang lainnya menjadi korban luka dari insiden odong-odong maut tersebut.

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved