Berita Karawang

Kurangi Volume Sampah ke TPA, Dinas LH Karawang Minta Warga Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik

Wawan menjelaskan, dengan dilakukannya pemilahan sampah dari titik awal di rumah tangga sangat membantu dalam upaya pengurangan sampah.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Warta Kota/Fitriandi Fajar
Ilustrasi Sampah - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang meminta warga memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup, seperti botol, kaca, plastik. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang meminta warga memisahkan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. 

Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup, seperti botol, kaca, plastik.

"Jadi memang kami minta agar warga dari sampah rumah tangga dilakukan pemilahan sampah organik dan anorganik," kata Kepala DLH Karawang, Wawan Setiawan pada Senin (15/8/2022).

Wawan menjelaskan, dengan dilakukannya pemilahan sampah dari titik awal di rumah tangga sangat membantu dalam upaya pengurangan sampah.

Sebab, sampah-sampah yang bisa dimanfaatkan itu dapat membantu para pengelola sampah, khususnya di TPS3R.

Baca juga: Setiap Harinya Masyarakat Karawang Hasilkan 1.200 Ton Sampah

Baca juga: Siasati TPA Jalupang Karawang Makin Kelebihan Kapasitas, Dinas LH Karawang Ajak Warga Olah Sampah

"Jelas tanpa melibatkan masyarakat TPS3R ini tugasnya sangat berat dan perlu cost dan waktu dalam pemilahan. Maka jika bisa berdamai maka masyarakat perlu mana sampah organik dan anorganik itu memudahkan saat masuk ke TPS3R," jelas dia.

Wawan menambahkan, volume sampah di Karawang mencapai 1.200 ton sampah per hari. Dari jumlah itu hanya terangkut 47 persen saja ke TPA (tempat pembuangan akhir), karena terbatasan armada truk pengangkut sampah.

Sisa sampah itu dikurangi dengan cara dilakukan pengolahan melalui bank sampah, TPS3R dan TPST.

"Artinya peran semua masyarakat sangat penting dalam upaya pengurangan volume sampah di Karawang," tandasnya. 
 
Mengintip aktivitas TPS3R Sahabat Lingkungan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Wawan Setiawan menyebut kehadiran Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) KSM Sahabat Lingkungan di Karawang, Jawa Barat membawa dampak positif.

Tak hanya membantu pemerintah dalam pengurangan volume sampah, juga dapat memberdayakan masyarakat setempat.

"Dapat satu tahun juga hasilkan pendapatan sebesar Rp 80 juta," kata Wawan pada Senin (15/8/2022).

Dia menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup Karawang hanya dapat mengangkut 47 persen dari total volume sampah sebanyak 1.200 ton ke TPA (tempat pembuangan akhir).

Artinya, kehadiran TPS3R dapat mengurangi volume sampah setiap harinya, dengan memanfaatkan sampah yang dapat bisa diolah serta masih memiliki nilai ekonomi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved