Hari Kemerdekaan RI
Stafsus Presiden Dukung Kirab dan Napak Tilas Peristiwa di Rengasdengklok Jadi Agenda Tiap Tahun
napak tilas ini agar genarasi-generasi saat ini maupun masa mendatang tahu bahwa pengibaran bendera merah putih pertama kali di Rengasdengklok
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Setelah itu dilakukan napak tilas atau replikasi peristiwa tanggal 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, Karawang.
Dimana dilakukannya pengibaran bendera merah putih dengan diiringi pembacaan solawat dan diakhiri menyanyikan Indonesia Raya. Tak ayal, sejumlah warga yang hadir menangis haru mengikuti acara napak tilas tersebut.
Terakhir, semua warga yang hadir teriak merdeka beberapa kali dan dilanjut dengan memutari lapangan sambil membawa bendera merah putih. Suasana haru kembali terpancar kepada para warga yang hadir begitu pula tamu undangan.
Ketua Pejuang Siliwangi sekaligus Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan kegiatan ini memperingati kebulatan tekad proklamasi kemerdekaan yang terjadi di Rengasdengklok pada16 Agustus 1945 atau 77 tahun silam.
"Kita membuat bagaimana napak tilas atau mereplikasi kejadian 16 Agustus, 77 tahun lalu. Jadi alhamdulillah semua komunitas masyarakat termasuk masyarakat rengasdengklok dan tokoh-tokohnya hadir," katanya.
Acep menjelaskan, kegiatan napak tilas ini diselenggarakan oleh Pejuang Siliwangi Indonesia dan PWI Karawang.
Tujuannya dilakukan napak tilas ini, kata Acep, untuk mengingatkan kembali sejarah yang tidak tercatat tentang peristiwa di Rengasdengklok. Dimana Soekarno disebut diculik ke Rengasdengklok oleh kelompok muda untuk dapat memproklamasikan kemerdekaan.
"Di sini ada sejarah yang perlu diketahui, bahwa Soekarno tidak ujug-ujug dibawa ke Rengasdengklok, apalagi tokoh yang disegani ini masa dengan mudahnya dibawa. Tapi ternyata sosok orang Karawang, ialah Raden Otje Poeradiredja atau Ama Pura, guru dan pendiri Pejuang Siliwangi," ungkapnya.
Untuk itu, kata Acep, kegiatan ini akan direncanakan dilakukan setiap tahunnya pada 16 Agustus.
Pihaknya juga berencana melakukan pendalaman sejarah, sekaligus pembuatan film terkait peristiwa 16 Agustus di Rengasdengklok Karawang.
"Tentu ini agar semua masyarakat Karawang bahkan Indonesia tahu bahwa ada peran penting dari warga Karawang, khususnya Rengasdengklok dalam Kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.