Berita Karawang

Sudah Lapor ke Disdikpora Sejak 2018, Gedung Sekolah Nyaris Roboh di Karawang Belum Juga Diperbaiki

Kondisi ruang belajar yang memperihatinkan dan murid yang belajar beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Suasana pembelaran para siswa Sekolah Dasar Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang yang atap sekolahnya nyaris rubuh. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Keberadaan seluruh siswa dan guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, memprihatinkan.

Bangunan sekolah yang nyaris roboh membuat guru, wali murid, dan murid was-was.

Mereka cemas suatu saat gedung sekolah tersebut roboh pada saat mereka belajar.

Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang terpaksa belajar diteras sekolah.
Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang terpaksa belajar diteras sekolah. (TribunBekasi.com)

Untuk mengantisipasi kejadian itu, para murid kini belajar di teras sekolah.

Pantauan TribunBekasi.com, Selasa (23/8), atap bangunan sekolah itu sudah tidak ada plafonnya.

Ada ruangan kelas yang sudah tidak ada genteng dan hanya tersisa kerangka kayu saja.

Baca juga: Ruang Sekolah Belum Juga Dibangun, Siswa SDN Medangasem 1 Karawang Duduk di Lantai di Hari Pertama

Baca juga: Ratusan Bangunan Sekolah Kondisi Rusak, Disdikpora Kabupaten Karawang Janji Perbaiki Secara Bertahap

Kondisi ruang belajar yang memperihatinkan dan murid yang belajar beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.

Para siswa juga menjalani proses belajar mengajar dengan beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.

Kepala Sekolah SDN Mekarmulya III, Jayadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang untuk merenovasi sekolah, namun belum ada perbaikan sampai saat ini.

BERITA VIDEO : SEKOLAH AMBRUK DI KARAWANG

"Sudah, kita tahun 2018 lalu sudah melaporkan kepada Disdikpora dan mengajukan renovasi sekolah, tapi sampai saat ini belum diperbaiki juga," ujarnya, pada Selasa (23/8/2022).

Ia juga mengatakan dari pengajuan tersebut hanya baru dilakukan survei lapangan oleh pihak dinas.

"Ada, waktu tahun 2021 kemarin, ada orang survei melihat kondisi sekolah kita ini. Saya kira akan langsung ditangani ditahun itu, ternyata tidak," jelas dia.

Sehingga sampai sekarang belum ada tindakan apapun lagi. Tak hanya bangunan, pihaknya juga memperbaiki meja kursi sendiri, walaupun belum semua.

"Jadi pada masih ada yang belajar lesehan maupun diteras luar karena kondisi bangunannya," beber dia.

Dia mengungkapkan, sekolahnya memiliki 7 ruangan, hanya 4 ruangan saja yang masih layak digunakan, 3 ruangan lainnya rusak berat.

"Ya mau gimana lagi, kita yang bener-bener bisa digunakan untuk proses belajar mengajar hanya 3 ruangan saja, jadi anak-anak digabung belajarnya, itu pun kalau enggak hujan, kalau hujan kita kerepotan bocor sana-sini dan untuk ruang kantor kondisinya masih baik," ucapnya

Melihat kondisi sekolah dimana tempat ia berharap agat dapat segera dilakukan perbaikan.

Mengingat kekhawatiran atap bangunan roboh membuat para guru, siswa dan wali murid was-was.

"Kita minta segera dibenahi, khawatir anak-anak takut kenapa-kenapa, dilihat sendiri bangunannya bagaimana, kita sudah 3 tahun lebih bertahan seperti ini, menunggu kepastian renovasi. Jadi, mohon bantuan renovasinya, demi anak-anak kita bisa belajar dengan aman dan nyaman," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved