Berita Karawang
Gawat, Sebanyak 2.052 Warga Karawang Terinfeksi HIV/AIDS, Puluhan Diantaranya Pelajar dan Mahasiswa
Dikatakannya, untuk penyebaran HIV/AIDS didominasi terjadi karena perilaku seks bebas.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Sebanyak 2.052 warga Karawang, Jawa Barat terinfeksi HIV/AIDS.
Puluhan diantaranya pelajar dan mahasiswa.
Hal itu berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kasus HIV/AIDS ada 2.052 kasus, ini data kumulatif sejak tahun 1992 sampai Juni 2022," kata Juru Bicara KPA Karawang, Yana Aryana, kepada TribunBekasi.com, pada Rabu (31/8/2022).
Yana menjelaskan, rata-rata warga terkena HIV/AIDS merupakan usia produktif mulai 20 hingga 29 tahun. Akan tetapi dari data itu juga ada pelajar dan mahasiswa.
"Angka kumulatif usia produktif yang terinfeksi itu ada 684. Untuk pelajar ada 28 orang dan mahasiswa 25 orang," ucapnya.
Baca juga: Terjangkit HIV, Balita di Muaragembong Wajib Minum Obat Seumur Hidup, Jika Tidak, Ini Risikonya
Dikatakannya, untuk penyebaran HIV/AIDS didominasi terjadi karena perilaku seks bebas.
Untuk itu, KPA Karawang selalu gencar melakukan sosialisasi mengenai HIV/AIDS mulai dari informasi tentang penyakitnya, penularannya, hingga penanganannya.
Pihaknya juga mulai menyasar remaja dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Seperti di sekolah-sekolah dan kampus.
BERITA VIDEO : EKSIBISIONISME KIAN MERESAHKAN, KITA HARUS BAGAIMANA?
"Kita masuk ke Majlis Taklim, ke kader posyadu, hingga di dunia kerja, kita masuk ke perusahaan juga untuk kegiatan sosialisasi," ungkap dia.
Yana juga kembali menegaskan agar masyarakat menghindari seks bebas dan wajib setia dengan pasangannya.
Kemudian jika mengalami gelaja HIV/AIDS untuk segera memeriksakan diri.
"Yang punya prilaku atau gejala ayo tes, semakin cepat semakin baik dalam penanganan, HIV sudah ada obatnya," tandasnya.
Penularan terbanyak akibat LGBT
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang mencatat sebanyak 1.400 warga terinfeksi HIV/ AIDS.
Disebutkan penularan paling banyak karena kasus LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).
"Sepanjang tahun 2021 ini, ada 1.400 orang terinfeksi HIV/AIDS," kata Sekretaris KPA Karawang Sukarjono, pada Jumat (29/10/2021) lalu.
Sukarjono melanjutkan penyebaran HIV/AIDS di Karawang terus terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Untuk mencegah, menangani dan memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Karawang pihaknya berkolaborasi dengan berbagak pihak.
Salah satunya juga melakukan penanda tanganan deklarasi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang tentang Pentahelix menuju ending AIDS 2030 di Kabupaten Karawang.
"Ini melibatkan berbagai pihak. Diantaranya akademisi, pihak swasta atau bisnis, komunitas, Pemkab Karawang dan media massa," terang dia.
Dikatakan Sukarjono, saat ini jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tercatat dari bulan Januari sampai September 2021 sudah mencapai 1.400 orang.
Penularan paling banyak saat ini karena kasus LGBT.
Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah jika tidak ada kerjasama dengan berbagai pihak. Pendekatan juga dilakukan dengan cara medis, non medis, struktural maupun kultural.
“Kita ingin mengukuhkan kembali upaya itu dengan kolaborasi berbagai pihak. Dengan kolaborasi Pentahelix diharapkan kita bisa mendorong percepatan dan inovasi penanggulangan HIV/AIDS, karena didukung semua unsur,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, kasus HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es, di mana kasus yang tidak tercatat itu lebih banyak dibanding yang tercatat.
“Melihat fenomena tersebut, tahun 2021 ini harus menjadi momentum untuk menciptakan sebuah komitmen baru. Demi mencapai tujuan bersama untuk mengakhiri HIV/AIDS pada tahun 2030,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang dr. Yayuk Sri Rahayu mengatakan, penyakit menular yang paling diderita masyarakat Karawang saat ini yaitu tuberkulosis atau TBC dan HIV/AIDS.
“Temuan HIV 2021 ada 186 kasus dari yang diperiksa 17.866 orang,” singkatnya.