Berita Bekasi

Terjangkit HIV, Balita di Muaragembong Wajib Minum Obat Seumur Hidup, Jika Tidak, Ini Risikonya

Obat yang berfungsi untuk memperlambat perkembangan virus HIV tersebut, sejatinya harus diminum secara rutin oleh penderita HIV hingga seumur hidup.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Kolase TribunBekasi.com/Rangga Baskoro/Instagram @pratiwi_noviyanthi
Seorang ibu dan balitanya alami gizi buruk di kawasan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial (Medsos). 

TRIBUNBEKASI.COM, CIBITUNG -- Nasib malang menimpa seorang balita asal Muaragembong, Kabupaten Bekasi, berinisial ARH (2). Akibat tertular virus HIV dari ibunya, Khoirunisah (29), balita yang juga mengalami gizi buruk itu, diharuskan meminum obat seumur hidup.

Ade Bawono Kepala Sekretariat Penanggulangan HIV Kabupaten Bekasi mengatakan prosedur pengobatan pasien dengan HIV salah satunya adalah mengonsumsi obat antiretroviral (ART).

Obat yang berfungsi untuk memperlambat perkembangan virus HIV tersebut, sejatinya harus diminum secara rutin oleh penderita HIV hingga seumur hidup.

"Obat HIV ini harus dikonsumsi setiap hari sampai seumur hidup," kata Ade saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Viral Ibu dan Balitanya Alami Gizi Buruk di Muaragembong, Keduanya Dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi

Baca juga: Dapat Kucuran Anggaran Rp 11,6 M, DPPKB Karawang Fokus Tangani Kasus Gizi Buruk ke Seluruh Desa

Apabila tidak disiplin meminum obat, virus HIV akan cepat berkembang di dalam tubuh sehingga menyebabkan penurunan kekebalan tubuh.

Alhasil, penyakit kronis lain mudah menyerang tubuh penderita HIV, seperti yang dialami oleh Khoirunisah yang juga mengidap penyakit TB Paru.

"Kalau untuk TB Paru ibunya, kemungkinan besar terstimulan karena HIV-nya tidak diobati. Padahal sudsh diberi obat oleh puskesmas, tapi tak disiplin diminum. Begitu pula anaknya sehingga sekarang mengalami gizi buruk," ungkapnya.

BERITA VIDEO : MASTUTI MENJERIT TAKUT ANAKNYA TERBAWA BADAI

Meski begitu, baik ARH dan Khoirunisah bisa sembuh dari penyakitnya dengan syarat rutin mengonsumsi obat dan menjaga kesehatannya.

"Kami selalu mengupayakan semaksimal mungkin, obat utama sudah kami berikan, begitu pula obat untuk penyakit penyerta. Tinggal tetgantung dari kekuatan mental dua pasiennya. 

Tertular sejak lahir

ARH (2) balita yang viral karena mengalami gizi buruk ternyata juga tertular HIV. Ade Bawono Kepala Sekretariat Penanggulangan HIV Kabupaten Bekasi mengatakan besar kemungkinan ARH tertular sejak dilahirkan.

Ibu ARH, yakni Khoirunisah (29), telah lebih dulu dinyatakan positif HIV sejak tanggal 8 Januari 2022 lalu. Ade bahkan mengira bahwa virus HIV sudah menjalar di tubuh Khoirunisah sejak beberapa tahun silam.

"Proses berkembangnya virus HIV butuh waktu cukup lama sampai kondisi kesehatan pasien memgalami menurun. Jadi bukan misalnya sekarang tertular, besok langsung nge-drop, enggak gitu. Ada proses 2 sampai 5 tahun sebelum kondisi kesehatan pasien habis-habisan," ucap Ade saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).

Muspika Kecamatan Muaragembong saat menyambangi rumah ARH di Kampung Kelapa Dua, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (16/2/2022).
 
 
Muspika Kecamatan Muaragembong saat menyambangi rumah ARH di Kampung Kelapa Dua, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (16/2/2022).     (TribunBekasi.com)

Ade tidak ingin menduga-duga dari mana Khoirunisah tertular HIV. Namun, minimnya pengetahuan mengenai deteksi dini virus HIV menyebabkan Khoirunisah dan ARH terlambat mendapatkan pengobatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved