Berita Kecelakaan

Pasca Kecelakaan Maut di Bekasi, Ridwan Kamil Dorong BPTJ Atur Jam Operasional Truk Bertonase

Kita sudah kirimkan surat supaya membatasi truk-truk besar di jam-jam siang di daerah padat seperti ini," kata Ridwan Kamil

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk dapat mengatur jam operasional truk bertonase ketika melintas di jalur padat seperti Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi yang merupakan jalan Nasional. 

Ditemui Wartakotalive.com, pria yang karib disapa Opah Edi ini mengungkapkan bahwa beberapa jam sebelum kejadian dirinya mengantarkan sang cucu untuk berangkat ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB pagi.

 

"Iya saya antar cucu saya pagi tadi, sama adiknya si Dul juga. Si Dul kelas 5 SD kalau adiknya kelas 1 SD, adiknya sudah pulang tadi pukul 09.30 WIB. Kalau dia (Abdul) pukul 12.00 WIB baru balik," ucap Edi di rumah duka yang berlokasi di Gang Haji Jalil, RT 02/RW 04, Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022).

Edi melanjutkan, ia mendapatkan kabar sang cucu menjadi korban kecelakaan tersebut dari tetangganya.

"Ini kan saya lagi dagang nasi sama istri saya, belum lama juga abis jemput pulang adiknya kan. Pas itu langsung dikabarin sama tetangga cucu saya kecelakaan ya sudah saya dan anak saya (ibunya Abdul) langsung ke sekolahnya. Saya cari kok tidak ada, ternyata cucu saya terjepit mobil yang menabrak itu, pas mobil dimundurin baru kelihatan cucu saya sama korban yang lain," ungkapnya sembari menitikan air mata dan suara bergetar.

Baca juga: Polisi Kembali Periksa Sopir Truk Trailer Hari Ini Atas Insiden Kecelakaan Maut di Bekasi

Baca juga: Trauma Alami Kecelakaan Maut Tewaskan 10 Orang di Jalan Sultan Agung, Sopir Truk Menangis Terus

"Saya melihat cucu saya seperti tidur saja, saya tahu itu cucu saya sudah tak bernyawa sudah pada biru terus tidak gerak lagi, ibunya Abdul teriak nama Abdul terus maksudnya minta ditolongin, saya bilang tidak bisa karena kan terjepit terus pas dibantu pihak lain baru bisa keangkat," imbuhnya.

 
Pria yang memakai kaos belang-belang ini juga menuturkan, dari total sembilan cucunya, Abdul salah satu yang paling dekat dengannya.

"Semua saya dekat, makanya saya kehilangan sekali cucu saya ini," tambahnya.

BERITA VIDEO : SEJUMLAH PETUGAS MELAKUKAN PROSES EVAKUASI TIANG TELEKOMUNIKASI

Tak hanya keluarga saja yang merasa kehilangan, Edi juga mengatakan teman sebayanya yang biasa bermain sepak bola di lingkungan rumah masih tak percaya cucunya yang karib disapa Dul ini dipanggil Tuhan.

Pantauan Wartakotalive.com, jenazah Abdul Muiz tiba di rumah duka sekiranya pukul 17.03 WIB.

Jenazah dibawa dari RSUD Kota Bekasi dan akan disalatkan terlebih dahulu di kediamannya sebelum dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang tak jauh dari rumah duka.

Keluarga dan para pelayat pun tak kuasa menahan air mata saat jenazah Abdul Muiz tiba di kediamannya.

Nampak, paman dan kakek dari Abdul ikut serta menggotong jenazah menggunakan keranda.

Ayah, ibu, dan sang nenek dari Abdul sembari berjalan tak kuasa menahan air mata dan terus memanggil nama Abdul.

"Anak baik selamat jalan," ucap salah satu pelayat.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved