Berita Karawang
Sebanyak 46.972 Orang Jadi Sasaran Tes HIV/AIDS di Karawang
Deteksi dini meliputi sejumlah kelompok seperti ibu hamil, wanita pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks lelaki (LSL) hingga transgender.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Sebanyak 46.972 orang menjadi sasaran tes HIV/AIDS di Karawang, Jawa Barat. Jumlah itu merupakan dari kalangan rentan tertular virus HIV/AIDS.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu menyebut, deteksi dini menyasar 46.972 orang yang berisiko terkena HIV/AIDS.
"Deteksi dini guna mencegah penyebaran HIV/AIDS. Karena kita lihat tingginya angka pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Karawang," katanya, Jumat (30/9/2022).
Dia mengungkapkan, deteksi dini meliputi sejumlah kelompok seperti ibu hamil, wanita pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks lelaki (LSL) hingga transgender.
“Dari 46.972 tadi, capaian deteksi dini kita baru mencapai 36 persen atau 16.986 orang,” katanya.
Ia mengungkapkan, deteksi dini dilakukan di semua puskesmas dan 10 rumah sakit di Karawang. Setelah dideteksi dan dinyatakan positif, mereka diobati.
“Fasilitas layanan kesehatan yang siap memberi pengobatan pasien HIV ada di 7 puskesmas dan 2 RS seperti RSUD dan RSKP (Rumah sakit khusus paru) di Jatisari,” tambahnya.
Sedangkan 7 puskesmas yang dimaksud, yakni di Cikampek, Ciampel, Rengasdengklok, Lemahabang, Pedes, Cilamaya dan Kutawaluya.
Baca juga: Catherine Wilson Bakal Dinikahi Idham Mase Hari Ini, Calon Suaminya Anggota DPRD
Baca juga: Selidiki Konsorsium 303, Polri Bentuk Timsus bareng PPATK, 329 Rekening Dianalisa, Sebagian Diblokir
Yayuk menambahkan, di tahun ini juga Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) penyedia obat ARV HIV/AIDS akan ditambah menjadi 11 puskesmas.
“Dalam waktu dekat 11 tim puskesmas itu akan dilatih. Mereka terdiri dari dokter, bidan atau perawat, petugas laboratorium, petugas obat dan petugas Pencatatan dan pelaporan,” tandasnya.
Sebanyak 2.052 warga Karawang, Jawa Barat terinfeksi HIV/AIDS. Puluhan diantaranya pelajar dan mahasiswa.
Hal itu berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kasus HIV/AIDS ada 2.052 kasus, ini data kumulatif sejak tahun 1992 sampai Juni 2022," kata Juru Bicara KPA Karawang, Yana Aryana, kepada TribunBekasi.com, pada Rabu (31/8/2022).
Baca juga: SIM Keliling Karawang Sabtu 1 Oktober 2022 di Parkiran Mega Mal Hingga Pukul 12.00 WIB
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi Sabtu 1 Oktober 2022 di Revo Town Bekasi, Pukul 08.00 Hingga Pukul 10.00
Yana menjelaskan, rata-rata warga terkena HIV/AIDS merupakan usia produktif mulai 20 hingga 29 tahun. Akan tetapi dari data itu juga ada pelajar dan mahasiswa.
"Angka kumulatif usia produktif yang terinfeksi itu ada 684. Untuk pelajar ada 28 orang dan mahasiswa 25 orang," ucanya.
Dikatakannya, untuk penyebaran HIV/AIDS didominasi terjadi karena perilaku seks bebas.
Untuk itu, KPA Karawang selalu gencar melakukan sosialisasi mengenai HIV/AIDS mulai dari informasi tentang penyakitnya, penularannya, hingga penanganannya.
Pihaknya juga mulai menyasar remaja dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Seperti di sekolah-sekolah dan kampus.
"Kita masuk ke Majlis Taklim, ke kader posyadu, hingga di dunia kerja, kita masuk ke perusahaan juga untuk kegiatan sosialisasi," ungkap dia.
Yana juga kembali menegaskan agar masyarakat menghindari seks bebas dan wajib setia dengan pasangannya. Kemudian jika mengalami gelaja HIV/AIDS untuk segera memeriksakan diri.
"Yang punya prilaku atau gejala ayo tes, semakin cepat semakin baik dalam penanganan, HIV sudah ada obatnya," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Staf-Komisi-Penanggulangan-Aids-KPA-Karawang-Yana-Aryana.jpg)