Kasus Pengeroyokan
Pegawai Kecamatan Jadi Pelaku Pengeroyokan Anak Disabilitas di Karawang
Pegawai kecamatan berinisial NK (42) ditetapkan sebagai tersangka pelaku pengeroyokan bersama tiga orang lainnya.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Ringkasan Berita:
- Pegawai kecamatan NK dan tiga warga lain ditetapkan tersangka pengeroyokan yang menewaskan Rido Pulanggar (15), anak disabilitas di Cilamaya Wetan, Karawang.
- Korban sebelumnya dipukuli massa karena disangka hendak mencuri, lalu dirawat 8 hari sebelum meninggal.
- NK dicabut usulan PPPK-nya, dan para pelaku dijerat UU Perlindungan Anak dengan ancaman hingga 15 tahun penjara.
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Seorang pegawai kecamatan menjadi pelaku pengeroyokan Rido Pulanggar (15) anak disabilitas hingga tewas di Dusun Ondang I Rt 006/003, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Pegawai kecamatan NK (42) ditetapkan sebagai tersangka pelaku pengeroyokan bersama tiga orang lainnya yakni HW (37), EF (29) dan TF (31).
"Iya benar, yang bersangkutan NK honorer di Kecamatan Cilamaya Wetan,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, Jajang Jaenudin ketika dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).
Jajang menjelaskan, NK merupakan Nanang Kosasih juga masuk usulan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Akan tetapi terjeratnya NK atas perbuatan pengeroyokan dan telah ditetapkan tersangka. Maka, BKPSDM tengah mengajukan pencabutan usulan NK sebagai PPPK kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"BKPSDM sudah meminta menarik usulan tersebut kepada BKN," katanya.
Baca juga: Samsat Keliling Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 18 November 2025
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi, Selasa 18 November 2025 ini di Cikarang Barat
RP (15), anak penyandang disabilitas mental tewas setelah dikeroyok sejumlah orang di Kampung Ondang, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Anak sebatang kara warga Sindangkasih, Purwakarta itu yang dikira maling tutup usia usia menjalani perawatan delapan hari di RSUD Bayuasih Purwakarta.
Kanit PPA Satreskrim Polres Karawang Ipda Rita Zahara menjelaskan, awal mula kejadian main hakim sendiri ketika korban diduga hendak masuk ke dalam rumah warga di lokasi kejadian pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu ada warga yang melihat dan menanyakan kepada korban mengenai hal tersebut. Namun, korban tidak menjawab.
"Saat ditanya-tanya lagi, datang lagi 2 orang melakukan kekerasan dan melakukan pemukulan. Satu orang yang jadi pelaku pukul gunakan bata hebel ke korban," kata Rita saat konferensi pers pada Senin (17/11/2025).
Rita menjelaskan, saat itu situasi tidak bisa dikendalikan karena warga mulai banyak berdatangan menghakimi korban.
Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang, Selasa 18 November 2025 di Lokasi Gebyar PATEN
Baca juga: Keroyok Anak Disabilitas Hingga Tewas, Pegawai Honorer di Karawang Gagal Diangkat Jadi PPPK
Saat situasi itu, ada satu warga merupakan wakil atau kepala dusun menghampiri kerumuman warga dan langsung membawa korban ke Puskesmas bersama anggota polsek.
Setelah ditangani Puskesmas, korban langsung dibawa ke RSUD Karawang untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
| Keroyok Anak Disabilitas Hingga Tewas, Pegawai Honorer di Karawang Gagal Diangkat Jadi PPPK |
|
|---|
| Identitas Tiga Pelaku Pengeroyokan Mengaku Aparat di Tebet Terungkap, Saat Ini Masih Diburu Polisi |
|
|---|
| Geger Pondok Gede, Remaja 16 Tahun Tewas Usai Jadi Korban Pengeroyokan |
|
|---|
| Didatangi 24 Orang, Pemilik Ruko di Karangbahagia Bekasi Jadi Korban Pengeroyokan |
|
|---|
| Sopir Ekspedisi Diikat ke Tiang Listrik dan Dianiaya 4 Orang di Bekasi, Korban Tewas di Rumah Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/PELAKU-PENGEROYOKAN-17-Nov.jpg)