Kasus Ginjal Akut
Tak Lagi Jual Obat Sirup Menyusul Maraknya Kasus Ginjal Akut, Apotek di Bekasi Tawarkan Obat Tablet
pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait kasus ginjal akut untuk tidak lagi menjual obat sirup sementara waktu.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Sejumlah pemilik Apotek di Kota Bekasi kini menarik obat sirup atau obat cair dari edaran untuk sementara waktu menyusul instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kasus ginjal akut.
Seruan Kemenkes ini menyusul merebaknya kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menyerang anak-anak, umumnya balita.
Salah satu pegawai Apotek di Jalan Mayor Oking, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Viali (23) mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait kasus ginjal akut untuk tidak lagi menjual obat sirup sementara waktu.
Saat ini, obat sirup pun sudah tidak lagi ditawarkan ke para konsumen.
BERITA VIDEO : SEJUMLAH APOTEK DI BEKASI TARIK OBAT SIRUP
"Kalau obat sirup kami masih ada. Tapi setelah ada informasi itu, kami pun untuk stop penjualannya," kata Viali ditemui, Rabu (19/10/2022).
Meski imbauan secara tertulis belum diterima, namun dari pihak Apotek dan penanggungjawab sudah mengintruksikan kepada pegawai mulai kemarin.
Oleh karena itu, dirinya pun mengaku sudah mengosongkan obat sirup dari estalase.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal yang Menyerang Anak Meningkat, Kementerian Kesehatan Hentikan Pemberian Obat Cair
Baca juga: Antiretroviral Obat HIV Kini Tersedia di 7 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit di Karawang
"Edaran resmi belum cuma kalau dari pihak apotek sama penanggungjawab lebih baik menghindari seperti itu. Jadi kami mengikuti aja. Untuk barang tentu kami simpan dulu, sambil nunggu informasi selanjutnya," katanya.
Meskipun obat sirup tidak boleh dijual sementara waktu kepada konsumen.
Menurut Viali, untuk obat pengganti, pihaknya menawarkan obat tablet untuk konsumen.
Ia mencontohkan untuk obat penurunan panas untuk anak, bisa menggunakan merek proris supp.
"Penggantinya mungkin ada yang kalau misalnya demam itu ada yang lewat anus, kalo tidak yang berbentuk tablet, atau bisa juga yang herbal kayak madu gitu," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Tina (34) mengatakan jika dirinya mengaku tak pernah membeli obat sirup untuk pereda panas untuk anak-anak.
Maka dari itu, ia lebih memilih untuk membeli baby fever yang ia anggap lebih nyaman untuk anak anak.