Berita Karawang
Enam Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Kini Tersedia di Karawang, Berikut Titik Lokasinya
SPKLU sengaja dihadirkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Sebanyak enam Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) kini telah tersedia di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
SPKLU sengaja dihadirkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik.
Manager PLN UP3 Karawang, Imam Ahmadi mengatakan, kehadiran SPKLU itu bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-77.
PLN UID Jawa Barat memberikan Kado Terindah HLN ke-77 berupa Pemasangan SPKLU di 104 lokasi bagi masyarakat Jawa Barat.
"Sementara untuk di Karawang ada sebanyak enam lokasi," kata Imam, pada Jumat (28/10/2022).
BERITA VIDEO: WARGA NGABUBURIT NAIK SEPEDA LISTRIK DI LAPANGAN KARANGPAWITAN KARAWANG
Imam menjelaskan, enam lokasi pemasangan SPKLU di Karawang yakni di Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Karawang Kota, Kantor ULP Kosambi, Kantor ULP Rengasdengklok, Kantor PLN UP3 Karawang dan Perumahan Grand Tarumanegara.
"Sebanyak 6 titik akan menjadi lompatan besar di Karawang karena SPKLU yang terpasang nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Charge IN," jelas dia.
Dijelaskannya, Aplikasi Charge.In merupakan salah satu inovasi yang diciptakan oleh PLN untuk mendukung ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Jumat 28 Oktober 2022, Simak Lokasi dan Persyaratannya
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Jumat 28 Oktober 2022 di Mal Pelayanan Publik, Lotte Mart Cikarang
Aplikasi Charge.In dapat diakses di google playstore atau app store. Aplikasi ini memudahkan pengguna KLBB mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun pengisian atau SPKLU.
"Kedepan Karawang akan terus menambah jumlah titik SPKLU. Semua ini karena untuk mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Karawang," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, SPKLU sendiri akan berbentuk skema bisnis publik, seperti kerja sama berupa franchise. Dirinya berharap dukungan dari sektor swasta seperti perusahaan di kawasan industri untuk mendukung program kendaraan listrik.
"SPKLU sendiri standby 24 jam dan bagi yang ikut serta kerjasama berupa Franchise ini akan ada diskon tarif listrik dan diberikan juga kemudahan pasang baru listrik," paparnya.
Imam menambahkan, hadirnya SPKLU sendiri langkah besar untuk mewujudkan komitmen transisi energi di sektor transportasi dari yang sebelumnya berbasis BBM yang impor dan tinggi emisi, menjadi kendaraan berbasis listrik yang ramah lingkungan.
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi Jumat 28 Oktober 2022 di Gateway Park LRT City Jatibening Hingga Pukul 10
Baca juga: Bupati Purwakarta Anne Ungkap Alasan Gugat Cerai Dedi Mulyadi, karena Melanggar Syariat Islam
Baca juga: Naik Angkot Hadiri Sidang Mediasi, Dedi Mulyadi: Istri Jadi Bupati Malah Saya Digugat Cerai
Sementara, Asisten Manager Estate Grand Taruma Karawang, Muhammad Cikdris mengapresiasi komitmen PLN dalam upaya memberikan kemudahan kepada masyarakat yang berminat beralih ke kendaraan listrik.
Cikdris mengucapkan terima kasih, karena salah satu SPKLU dari proyek PLN UID Jawa Barat dibangun di Kawasan Grand Taruma Karawang.
"Kami akan mendukung program PLN khususnya dalam kampanye penggunaan mobil listrik. Kami di Grand Taruma juga ada projek untuk berkolaborasi dengan PLN untuk memaksimalkan SKPLU disini," tandasnya.
SPKLU di Bogor
Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menggencarkan pembangun infrastruktur di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Terkait dengan pengadaan kendaraan listrik di Kota Bogor, kali ini Wali Kota Bogor, Bima Arya menyasar pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang rencananya akan dibangun di dua titik, yakni Balaikota dan Alun-alun Kota Bogor.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bima Arya di sela-sela peninjauan pembangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Bima menuturkan pihaknya akan menggandeng pihak PLN untuk bekerjasama.
BERITA VIDEO : JOKOWI RESMIKAN PEMBANGUNAN PABRIK BATERAI KENDARAAN LISTRIK
"Ada dua titik lokasi yang akan dibangun untuk Charging Station, itu ada di Balaikota dan Alun-alun," ungkap Bima, Selasa (4/10/2022).
Terkait berapa anggaran yang harus disiapkan dalam pembangunan ini, Bima menuturkan anggaran pembangunan nantinya dari pihak PLN.
"Anggaran pembangunan dari PLN, nanti akan saya pastikan lagi dengan PLN," katanya.
Baca juga: Kabar Gembira, Suzuki Luncurkan Seri Terbaru All New Ertiga Hybrid, Mobil Listrik di Kelas LMPV
Baca juga: Di Pusat Perbelanjaan Ini, Pengunjung Terkejut Ada Mobil Listrik Tanpa Awak Pengemudi
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini ingin mengembangkan sistem transportasi ramah lingkungan dengan tenaga listrik.
Bima mengatakan ingin melakukan akselerasi untuk green transportasi atau transportasi hijau di Kota Bogor.
"Kita juga mendukung penuh instruksi Presiden dengan mobil listrik. Saat ini sedang dilakukan penjajakan konversi bus menjadi bus listrik, baik di Trans Pakuan maupun tempat lain," kata Bima.
Selain bus, ke depan pihaknya juga sasar konversi angkutan kota (angkot)menggunakan tenaga listrik.
"Skema 2-1 yakni 2 angkot menjadi satu angkot modern berbasis listrik, itu kita akan akselerasikan," ungkap Bima Arya
Di satu sisi orang nomor satu di Kota Bogor juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk mendukung program ini dengan memastikan angkot yang memang sudah tidak layak agar tidak beroperasi dan dikonversi menjadi 2-1.
Proses konversi angkutan kota bertenaga listrik ini akan membutuhkan waktu yang panjang. Karena kata Bima Arya, saat ini harga transportasi berbasis tenaga listrik masih memiliki harga yang sangat tinggi.
"Tapi semua roadmapnya harus mulai dari sekarang. Kota Bogor ingin ada yang terdepan. Termasuk kita minggu ini meresmikan penggunaan sepeda listrik kerja sama dengan swasta," ujarnya.
Sementara itu target konversi ini diperkirakan akan memakan waktu paling lama satu tahun dengan mengganti spare part mesin bus menjadi tenaga listrik. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam; Wartakotalive.com/ Cahya Nugraha)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/SPKLU-Karawang-28okt.jpg)