Berita Daerah

Aplikasi Digital dan Pemberdayaan Panti Dinilai Mampu Mengentaskan Kemiskinan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo entaskan kemiskinan di wilayahnya melalui beragam inovasi aplikasi digital dan pemberdayaan panti.

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com/Jeprima
Ilustrasi: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo entaskan kemiskinan di wilayahnya melalui beragam inovasi aplikasi digital dan pemberdayaan panti. 

TRIBUNBEKASI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo entaskan kemiskinan di wilayahnya melalui beragam inovasi aplikasi digital dan pemberdayaan panti.

Pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah melalui aplikasi digital dan pemberdayaan panti dibenarkan Kadinsos Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo.

Harso mengatakan, Ganjar Pranowo memuat aplikasi-aplikasi tersebut dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Dinsos Jateng Versi 2 (SIKS DJ-V2).

Harso mengatakan, aplikasi itu sangat membantu lembaga-lembaga lain mendapatkan data mutakhir.

Adapun, aplikasi-aplikasi dalam SIKS DJ-V2 di antaranya ada Panti, Si Kuat, Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Data Terpadu Jateng, JPS Covid, Program Sembako, dan Kemiskinan Ekstrem.

"Dari sistem PPKS misalnya, kami melakukan bantuan secara tepat sasaran. Misalnya bantuan rehabilitasi atau prasaran panti, penerima iuran untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di rumah-rumah sakit," katanya,  Selasa (1/11/2022).

Harso pun juga mencontohkan aplikasi Data Terpadu Jateng.

Dalam aplikasi itu, Harso sebut ada identifikasi Rumah Tangga Sasaran.

Mulai dari identitas diri, demografi, kepemilikan aset, kesehatan, pendidikan, kepesertaan program dan kondisi perumahan.

"Mekanisme pendataan tersebut dimulai dari kelurahan/desa, petugas lapangan, operator desa yang dibantu kecamatan, kabupaten/kota, selanjutnya diolah di provinsi untuk pemeringkatan dan ditetapkan oleh Dinsos," kata Harso.

Guna mendukung aplikasi-aplikasi itu, kata Harso, Ganjar Pranowo juga menjalankan program Graduasi Ekonomi, Ekonomi Mandiri, Produktif, dan Sejahtera (Gempita).

Harso mengatakan, Ganjar Pranowo mengagas Kelompok Usaha Bersama (Kube) berupa angkringan dan jualan pakan burung untuk mencapai graduasi mandiri tersebut.

"Sampai saat ini ada 1.000-an lebih Kube di Jateng yang kami monitoring dan dampingi. Dibantu UPZ, Baznas, kami berikan bantuan di panti-panti"

"Agar PGOT dan ODGJ bisa beternak ayam atau kambing, dan membuat kerajinan. Harapan kami usaha mereka bisa maju dan berkembang," tandasnya.

Harso mengatakan, Ganjar Pranowo mengeluarkan bantuan sosial pangan selama enam bulan pada pandemi Covid-19 di tahun 2022.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved