Berita Bekasi
Segera Beroperasi, TPST Bantargebang Mampu Mengolah 1.000 Ton Sampah Lama dan 1.000 Ton Sampah Baru
Ia pun meyakini bahwa pada Januari 2023, TPST Bantar Gebang dapat beroperasi secara komersial.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Dedy
"Kenapa kami berani mengeluarkan dana sebesar itu? Karena kami sadar bahwa permasalahan sampah memang harus diselesaikan," ucap Asep.
Ia mengatakan bahwa saat ini sampah tidak hanya dipilah berdasarkan jenisnya, namun harus ada pengolahan lebih detail.
Hal tersebut supaya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat dimanfaatkan kembali dengan bentuk lain.
Kemudian, Asep menceritakan landasan adanya pembangunan TPST Bantar Gebang karena besarnya timbulan sampah di DKI Jakarta karena keterbatasan area untuk pemrosesan akhir sampah.
"Dari hilir saja, TPST Bantar Gebang rata-rata menerima lebih dari 7.500 ton sampah per hari, yang diangkut menggunakan lebih dari 1.200 truk pengangkut dari Jakarta ke Bekasi," kata Asep.
Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Pemkot Bekasi, membangun suatu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola sampah agar lebih bermanfaat.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa TPST Bantar Gebang akan menjadi sebuah gambaran bahwa nantinya masyarakat menempatkan yang disebut sebagai residu sampah, sebagai urusan yang tidak perlu dipikirkan rumit.
"Pokoknya gampang saja, semua sampah nanti dikirim ke Bantar Gebang. Habis itu prosesnya seperti apa, biar orang-orang di sini yang mengolah," ujar Anies saat sambutan, Senin (10/10/2022) pagi.
Anies mengaku bahwa niat untuk membangun tempat pengolahan sampah tersebut sudah lama dicanangkan.
Namun setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya niat tersebut menjadi suatu kenyataan di TPST Bantar Gebang.
"Semula tempat ini yang dipandang sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekarang menjadi tempat untuk pengolahan dan percontohan," ucap Anies.
Ia yakin TPST Bantar Gebang akan menjadi rujukan dan percontohan bagi wilayah lain di Indonesia. (m36)