Berita Daerah
Cara Ganjar Pranowo Mencegah ASN Nepotisme Hingga Jualan Beli Jabatan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berupaya mencegah aparatur sipil negara (ASN) melakukan nepotisme hingga praktik jual beli jabatan.
"Kami buka jabatan lurah, kasi kecamatan. Kami ukur kompetensinya, pengalaman kerjanya, kinerjanya. Kalau memenuhi syarat, ya ditempatkan sesuai jabatan,'' tandasnya.
Di juga menegaskan, sebagai pihak yang mengawal promosi, mutasi jabatan, termasuk jabatan struktural tertinggi mulai kepala dinas hingga sekda di Surakarta, pihak-pihak yang berkepentingan dijamin ''tidak bermain'' setoran, uang, upeti, dan gratifikasi.
''Seperti provinsi Jawa Tengah, Surakarta juga menyabet penghargaan KASN dengan kategori Baik dalam meritokrasi. Kunci keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan pimpinan (walikota) yang memberikan support,'' tandasnya.
Sementara itu Kabid Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi ASN BKPSDM Kabupaten Purworejo Dwita Puspitasari mengaku Pemprov Jawa Tengah merupakan salah satu pioner dalam menciptakan manajemen talenta dalam penempatan ASN.
Dimana menjadi rujukan dari Kabuptan/Kota yang sedang berproses membangun manajemen talenta.
''Menurut saya, sistem merit dalam manajemen kepegawaian mengubah paradigma pimpinan dari penempatan sesuai senioritas daftar urut kepangkatan, menjadi berdasarkan kualifikasi kompetensi dan kinerja.
"Sistem merit memacu semua instansi membangun manajemen talenta sehingga semua instansi memiliki database ASN sebagai dasar penempatan dalam jabatan,'' paparnya.
Dikataka Dwita, keberhasilan manajemen kepegawaian di Jawa Tengah membuat penempatan jabatan berdasarkan data- data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga akan menutup peluang jual beli jabatan.
''Pemprov Jawa Tengah sangat layak untuk mendapatkan penghargaan dan special mention komitmen dengan melihat komitmen pimpinan dan di dukung oleh SDM yang unggul sehingga dapat memperoleh pencapaian yang luar biasa,'' tandasnya.
Saat menerima penghargaan Anugerah Meritokrasi Tahun 2021 dari KASN di Surabaya, Ganjar Pranowo menceritakan ada diskusi panjang dalam penyusunan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN yang di dalamnya juga terkait sistem merit.
Ganjar mengatakan, penghargaan diharapkan lebih memicu pemprov dan pemerintah kabupaten/kota untuk menerapkan sistem merit dengan lebih baik.
Sehingga, tidak lagi ada intervensi politik dengan dalih balas jasa.
"Kasih kesempatan mereka yang kredibel, berintegritas, kompeten untuk duduk (dalam jabatan). Tidak lagi memikirkan soal like and dislike, merit sistem ini kita dorong agar mengurangi sistem balas jasa,” tegasnya.
Transformasi
Kepala BKD Jawa Tengah Wisnu Zaroh mengatakan, di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Jawa Tengah berhasil transformasikan pengelolaan SDM aparatur yang berbasis integritas, profesionalitas, dan kompetensi.