Berita Daerah

Cara Ganjar Pranowo Mencegah ASN Nepotisme Hingga Jualan Beli Jabatan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berupaya mencegah aparatur sipil negara (ASN) melakukan nepotisme hingga praktik jual beli jabatan.

Editor: Panji Baskhara
Dok Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berupaya mencegah aparatur sipil negara (ASN) melakukan nepotisme hingga praktik jual beli jabatan. Foto: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

Transformasi administrasi layanan kepegawaian yang sudah dilakukan ialah, jika sebelumnya layanan menggunakan tatap muka yang rentan KKN, menggunakan berkas yang berpotensi hilang, memakan waktu lama, kini layanan telah pakai aplikasi digital terintegrasi mulai e-jabatan fungsional, e-mutasi, dan e-file.

Dalam pengisian jabatan pun telah melakukan tranformasi.

Sebelumnya seleksi jabatan menggunakan ''closed career system'' dimana integritas belum jadi syarat mutlak, dilaksanakan tertutup, dan berdasarkan senioritas.

Sekarang, memakai model ''open cereer system'' yang mana integritas jadi syarat mutlak, seleksi berkeadilan, serta berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.

''Transformasi dalam pengisian jabatan, harapannya mendapatkan pemimpin yang berintegritas. Untuk seleksi eselon III misalnya, kami melacak rekam jejak calon misalnya"

"Aatasannya siapa, keseharian dia saat kuliah, nilai akademiknya, temannya siapa, kegiatan organisasinya. Untuk seleksi eselon II, kami bahkan mengecek track record-nya saat dia sekolah SMA,'' tambahnya.

Wisnu bersyukur reformasi birokrasi yang dibangun Ganjar Pranowo dalam pengelolaan ASN juga menurunkan pelanggaran disiplin.

Pelanggaran-pelanggaran itu diantaranya presensi, penyalahgunaan wewenang, dan perilaku amoral.

Dijelaskannya, presensi pegawai memang teringkas dalam aplikasi telepon pintar.

Dengan teknologi, segala upaya ASN untuk melakukan maladministrasi dapat terpantau.

Komitmen Ganjar Pranowo dalam melakukan tranformasi tersebut mendapatkan apresiasi dari BKN.

Pada ajang BKN Award 2022, Jawa Tengah memborong tiga penghargaan.

Yaitu Kategori Special Mention Komitmen Peningkatan Pelayanan Kepegawaian BKN.

Lalu, ada kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, dan Penerapan pemanfaatan data sistem informasi dan CAT.

“Dari tiga award itu yang paling diutamakan adalah peringkat 1 (special mention) penerimaan komitmen peningkatan layanan BKN. Ini yang berat karena layanan BKN ada beberapa macam"

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved