Berita Daerah

Bukan dari Jawa Tengah, Pengrajin Tas dari Jawa Timur Ini Ikut Lapak Ganjar, Omzetnya Naik 40 Persen

Upaya memajukan UMKM melalui program Lapak Ganjar masih terus digalakkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa via Tribunnews.com
Pemilik usaha tas Dian Art, Rr Tiwung Dyan Ekawati, bertempat produksi di Perum Bumi Suko Indah BB/04, Salam, Desa Suko, Sidoarjo, Jawa Timur mengaku omzet melejit sejak ikut program Lapak Ganjar. 

"Diborong sama orang Singapura. Juga pernah dibeli dari Belanda" bebernya.

Selain itu, dia juga bisa membuka lapangan pekerjaan seiring berkembangnya usaha.

Terutama, bagi mereka yang membutuhkan.

Saat ini, Dyan telah mengajak tetangga hingga saudaranya untuk bersama membantunya.

Total saat ini ada lima orang ikut bekerja.

Dia menilai, berdasarkan pengalaman seusai ikut Lapak Ganjar, yang memang berdampak pada usahanya.

Maka Dyan berharap, agar program Lapak Ganjar tetap berlanjut, supaya semakin banyak UMKM yang bisa merasakan manfaatnya.

"Dengan adanya program Lapak Ganjar banyak menambah income atau ada tambahan. Sebaiknya, Lapak Ganjar memang diteruskan"

"Karena bisa membantu. Bisa menambah omzet. Jadi tolong, Lapak Ganjar ini jangan berhenti" harapnya Dyan.

Dyan mengaku sekilas tas kerajinannya, yaitu terbuat dari berbagai bahan, antara lain dari enceng gondok, serat nanas, hingga rotan.

Kemudian, dia mengkreasikannya, mengolaborasikan dengan bahan lainnya.

Misalnya, tas dari bahan enceng gondok, supaya dapat memiliki nilai jual yang tinggi, ia beri hiasan supaya bisa menambah nilai jual dan lebih estetik.

"Orang biasanya kalau beli tas rajutan kan biasa saja. Punya saya, saya kreasikan serat nanas, manik-manik, kristal supaya lebih kuat"

"Lebih ada keetnikannya. Tidak ada yang sama. Orang beli, bangga. Tidak ada yang nyamain" ungkap dia.

(TribunBekasi.com/BAS)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved