Keracunan di Bantargebang
Satu Tersangka Pembunuhan Berencana Modus Kopi Beracun Disebut Alami Depresi, Namun Tak Melawan
Gelagat depresi yang terlihta dari Muhammad Dede Solehudin selama menjalani masa perawatan salah satunya didominasi sikap diam.
TRIBUNBEKASI.COM — Salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana dengan modus kopi beracun di Bekasi dan Cianjur, Muhammad Dede Solehudin, dikabarkan mengalami depresi.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur Brigjen Haryanto menerangkan, depresi yang dialami Muhammad Dede Solehudin itu diketahui usai dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh Tim Dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Dari dokter jiwa, yang bersangkutan (tersangka Dede) ada tanda gejala depresi," ungkap Brigjen Haryanto ketika dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).
Sebelumnya diketahui, Muhammad Dede Solehudin sempat menjalani perawatan medis di RS Polri Kramat Jati sejak hari Selasa 17 Januari hingga Jum'at 20 Januari 2023 lalu.
Dijelaskan Brigjen Haryanto, gelagat depresi yang terlihta dari Muhammad Dede Solehudin selama menjalani masa perawatan salah satunya didominasi sikap diam.
BERITA VIDEO: AKTOR PEMBUNUHAN BERANTAI BEKASI-CIANJUR TERNYATA MEMILIKI 6 ISTRI, 3 TEWAS DIBUNUH
"Itu pemeriksaan dari dokter jiwa, kalau orang awam, dominan diam dan perasaan suasana hati sedih berlebihan," kata Brigjen Haryanto.
Kendati menunjukan gelagat depresi, Brigjen Haryanto memastikan bahwa selama jalani perawatan Muhammad Dede Solehudin sama sekali tak melakukan perlawanan.
"Gak ada (perlawanan)," tegasnya.
Baca juga: Korban Pembunuhan di Perumahan Bukit Cengkeh Depok Ternyata Sopir Taksi Online Warga Bekasi
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Nichirin Indonesia Tawarkan Posisi Staff IT Support untuk Sarjana IT
Sebelumnya diberitakan, salah satu tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat yakni Muhammad Dede Solehudin dikabarkan sempat jalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigjen Haryanto memebenarkan bahwa Dede Solehudin sempat jalani perawatan lantaran menderita gangguan pencernaan usai turut menenggak kopi beracun yang kala itu ia suguhkan untuk korban.
"Sempat dirawat dengan gangguan pencernaan namun beberapa hari (kemudian) membaik," jelas Brigjen Haryanto ketika dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).
Seperti diketahui, Muhammad Dede Solehudin pada saat peristiwa pembunuhan di Bekasi juga meminum kopi yang mengandung racun guna berpura-pura menjadi korban.
Dikatakan Brigjen Haryanto, berdasarkan keterangan dari tersangka, dirinya sempat mengalami muntah usai menenggak kopi yang ia buat namun dengan kadar sedikit.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Futaba Industrial Indonesia Buka Lowongan HSE Staff untuk Lulusan D3
Baca juga: Jalan I Gusti Ngurah Rai Bekasi Ditutup karena Ada Proyek SPAM Jatiluhur, Dishub Siapkan Contra Flow
"Yang dominan pencernaan, berdasarkan cerita dia (Dede) dia minum kopi sedikit dan sempat muntah," jelasnya.
Muhammad Dede Solehudin telah menjalani perawatan sejak Selasa 17 Januari hingga Jum'at 20 Januari 2023 lalu sebelum akhirnya menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Minggu lalu sudah diambil penyidik untuk pemeriksaan dan pendalaman," pungkasnya.
Terbongkarnya Kasus
Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai dengan modus kopi beracun yang dilakukan Wowon Erawan cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) dicurigai tewas karena keracunan.
Baca juga: Didatangi Anies Baswedan, Soto Gempol Karawang Telah Hadir Sejak Tahun 1970
Baca juga: Bukan Hanya NA yang Selamat dari Kopi Beracun Wowon Cs, Nyawa Ujang Zaenal Juga Nyaris Melayang
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan Muhammad Dede Solehudin.
Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini.
Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Muhammad Dede Solehudin yang juga jadi korban.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
BERITA VIDEO: WOWON ERAWAN GEMAR NIKAHI ANAK TIRI, ISTRI DIBUNUH KOMPLOTAN
Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon.
Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida.
Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.
Baca juga: Viral, Truk Hantam Ikon Purwakarta, Patung Bima, hingga Bus Karyawan
Baca juga: Street Race Seri Kelima Segera Digelar, Ribuan Peserta Telah Mendaftar
Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon Erawan di Cianjur bersama semua barang-barangnya.
Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.
Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halimah tewas akibat dicekik oleh Duloh.
Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu, satu korban lainnya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta pertolongan Noneng.
Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.
Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon Erawan soal penggandaan harta kekayaan miliknya.
Hingga total korban yang dibunuh oleh Wowon Erawan cs ada sebanyak sembilan orang.
Janji Bisa Buat Kaya
Polisi memastikan sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun dengan pestisida.
Ketia pelaku pembunuhan diketahui adalah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Baca juga: Stagnan, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Masih Rp 1.035.000 Per Gram, Cek Detailnya
Baca juga: Usai Pulang dari Rumah Sakit, Indra Bekti Kini Jadi Pelupa, Ini Kata Indy Barends
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Fadil mengatakan Wowon tega melakukan aksinya itu karena para korban ini dianggap berbahaya karena mengetahui praktek kejahatan tersebut.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)
tersangka kasus pembunuhan berencana
modus kopi beracun
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati
Brigjen Haryanto
depresi
Muhammad Dede Solehudin
Wowon Erawan
Sempat Disoraki Warga di Bekasi, Wowon cs Dijadwalkan Jalani 55 Adegan Rekonstruksi |
![]() |
---|
Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Wowon cs di Bekasi, Ini yang Dibawa |
![]() |
---|
Merasa Menyesal Terlibat Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Tersangka Solihin Siap Terima Hukuman Mati |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur: Anak Wowon Belum Tahu Ibu dan Kedua Kakaknya Tewas Diracun |
![]() |
---|
Kasus Keracunan di Bantargebang: Hari ini Polisi Bongkar Makam Halimah Salah Satu Korban Wowon Cs |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.