Keracunan di Bantargebang
Wowon Sulit Bila Ditanya Langsung, tapi Begitu Disuruh Polisi Mendalang Keterangan Mengalir Lancar
Tersangka Wowon Erawan menceritakan aksi kejahatannya dalam gaya mendalang, karena memang memiliki profesi dalang.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Reserse menemukan cara unik untuk mengorek informasi dari Wowon Erawan (60), salah satu dari 3 tersangka kasus pembunuhan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Sebagaimana diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, Wowon seperti berkelit-kelit bila ditanya langsung.
"Ini yang unik pada saat memeriksa si Wowon ini. Kalau ditanya langsung susah. Tapi kalau disuruh ndalang kebuka semua itu. Sambil dalang dia. Di mana korbannya disimpan? Di sini. Di mana korbannya disimpan? Di sini. Ini fakta penyidikan," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1).
Aki Wowon, begitu dia biasa disapa, ternyata juga memiliki profesi dalang.
Dengan profesinya sebagai dalang itu, Aki Wowon punya kemampuan mengubah-ubah suara.
Dengan kemampuan ini, Wowon menjelma menjadi sosok bernama Aki Banyu.
TKW
Selain fakta Aki Wowon memiliki profesi dalang, polisi juga mencatat sejauh ini jumlah korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan yang dilakukan oleh Aki cs berjumlah 11 orang.
Ke 11 korban itu semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
Para korban itu dijaring oleh Wowon cs dengan menggunakan sistem multi level marketing (MLM).
Menurut Hengki, korban penipuan yang percaya akal busuk Wowon cs ini akan mengajak korban lainnya untuk dikuras harta kekayaannya.
"Sistemnya seperti MLM. Mereka ada downline (garis keturunan), dari Siti, misal, mengajak temannya lagi untuk menggandakan uangnya," ujar Hengki.
Belasan orang itu termakan janji-janji dari Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural.
Para korban mengirim uang ke tersangka M Dede Solehudin dengan harapan akan beranak-pinak. Padahal uangnya digunakan para tersangka.