Kota Bekasi
Warga Pejuang Bekasi Keluhkan Debu Hitam Setiap Sore, Minta Pemerintah Cari Solusi
Warga Pejuang Bekasi mengeluhkan debu hitam diduga dari pabrik yang masuk ke rumah dan ganggu kesehatan, berharap solusi Pemkot.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Ringkasan Berita:
- Warga Pejuang Bekasi bertahun-tahun terdampak debu hitam yang diduga berasal dari pabrik sekitar.
- Debu masuk hingga ke ruang tamu dan kamar, bahkan sebabkan gangguan pernapasan pada anak warga.
- Warga meminta Pemkot Bekasi segera turun menangani masalah pencemaran udara tersebut.
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Angin yang menerpa kawasan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi pada Rabu (19/11/2025) siang kembali membawa keluhan lama bagi warga. Debu hitam yang diduga berasal dari sejumlah pabrik di sekitar permukiman kembali menempel di lantai rumah hingga perabot warga.
Muniroh, 57 tahun, salah satu warga yang tinggal di wilayah tersebut, sudah hafal betul kapan debu mulai muncul. Biasanya setiap akhir tahun, tepat di jam-jam tertentu, sekitar pukul 16.00 WIB dan 20.00 WIB, lantai rumahnya berubah gelap.
Baca juga: KPK Telusuri Dugaan Kejanggalan Lahan Whoosh, Negara Dipaksa Beli Tanah Miliknya Sendiri
Baca juga: LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan
Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2025 Bidik Motor Tanpa Pelat Nomor, Ternyata Kerap Dipakai Pelaku Begal
Ruang tamu, meja, bahkan lantai di dekat pintu utama sering terlihat penuh titik-titik hitam.
"Rasanya ngebul, kotor. Di dalam rumah juga kotor, apalagi di depan, kakinya suka pada hitam kalau lewat," ujar Muniroh saat ditemui, Rabu (19/11/2025).
Debu itu menurutnya sudah berlangsung bertahun-tahun. Hal yang membuatnya lebih khawatir, salah satu anaknya yang duduk di kelas I SMA sampai mengalami gangguan pernapasan.
"Dada saya pernah sesak, anak saya juga. Katanya dokter jangan sampai kena debu, jadi harus pakai masker terus. Anak sampai izin dua hari sekolah," tuturnya.
Meski sudah lama terjadi, ia mengaku belum pernah melihat adanya upaya serius dari pihak pabrik maupun Pemkot Bekasi untuk menangani persoalan ini.
"Solusi belum ada dari pemerintah belum ada. Perusahaan juga belum," kata Muniroh.
Keluhan serupa juga disampaikan Sahanah, 55 tahun. Setiap sore ia terpaksa mengepel dan menyapu karena debu hitam masuk hingga kamar tidur.
"Kalau disapu banyak banget. Risih. Kalau mau masuk kamar jadi kotor. Setiap sore harus ngepel terus, capek juga," ucapnya.
Ia berharap Pemkot Bekasi bisa turun langsung mengecek kondisi lingkungan dan kesehatan warga, terutama terkait penyakit pernapasan.
Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News
| Bestari dan Yenny Hadiri Konsolidasi PSI dengan Relawan Jokowi di Bekasi |
|
|---|
| DPRD Bahas Lanjutan PSEL, Anggaran Rp100 M Sudah Disiapkan Pemkot |
|
|---|
| DPRD Kota Bekasi Gandeng Dua Yayasan Bahas Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Bekasi Rabu 19 November 2025, Hujan Ringan Merata di Seluruh Wilayah |
|
|---|
| Usai Dibahas Bersama BUMD, Bapemperda Kota Bekasi Menggelar Finalisasi Program |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Debu-hitam-terlihat-menempel-di-lantai-rumah-warga-di-Kelurahan-Pejuang-Medan-Satria-Kota-Bekasi.jpg)