Berita Daerah

Zulkifli Hasan Blusukan ke Pasar Krampung Surabaya, Gus Sakti: Tokoh yang Terus Memberi Kita Harapan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan di Pasar Krampung, Jalan Tambakrejo, Surabaya didampingi Adib Muhammad Syarif alias Gus Sakti.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) blusukan ke Pasar Krampung, Jalan Tambakrejo Surabaya, Senin (6/2/2023). 

Selain itu, mekanisme pembelian juga akan diperketat.

"Belinya harus ke pasar dan harus memakai KTP seperti dulu lagi. Sehingga tak ada yang borong lagi," katanya.

Dengan cara demikian, ia sekaligus ingin memberantas bandar nakal yang biasanya mempermainkan harga.

"Tadi ada ibu yang beli dari perantara. Berarti, ini ada yang borong, menguasai, harga dinaikkan, dan dijual dengan harga yang lebih mahal," tandasnya.

Ia menegaskan, MinyaKita hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

"Sehingga, KTP berlaku lagi, penjualan online dikurangi, kita masuk ke Pasar Rakyat," katanya.

Dengan menggunakan syarat KTP, tiap konsumen hanya diperbolehkan membeli Minyak Kita maksimal 10 kg.

"Sampai 10 kg nggak apa-apa. Yang warung biasanya kan 10 kg," katanya.

Pemerintah juga menerjunkan Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan harga dan pasokan Minyakita agar tepat sasaran.

"Kalau ditemukan di luar ketentuan, akan diambil," katanya.

Selain memberantas tengkulak nakal, pihaknya juga menjamin ketersediaan stok.

Pemerintah rencananya akan menaikkan stok hingga 50 persen.

"Jatahnya ditambah. Dulu, 300 ribu ton per bulan, dinaikkan menjadi 450 ribu ton per hari," katanya.

Mengutip Kompas.com, Kementerian Perdagangan meluncurkan MinyaKita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter.

MinyaKita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi kebijakan domestic price obligation (DMO) demi mendapatkan izin ekspor.

Sederhananya, perusahaan-perusahaan produsen minyak sawit yang beroperasi di Indonesia diharuskan produksi minyak murah kemasan MinyaKita agar bisa mendapatkan izin kuota ekspor CPO.

Semakin besar MinyaKita yang diproduksi dan dipasarkan di dalam negeri, semakin besar pula kuota ekspor yang bisa diberikan pemerintah.

(TribunBekasi.com/Surya.co.id/Bobby Constantine Koloway)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved