Berita Bencana

Desa Karangligar Langganan Banjir Sejak Tahun 2007, Selama Setahun Kebanjiran sampai 40 Kali

Banjir mulai terjadi seiring pesatnya pembangunan di wilayah Karawang. Terlebih daerah itu dikeliling Sungai Cibeet dan Citarum.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang, terendam banjir pada Rabu (1/3/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Desa Karangligar, Kecqmatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang menjadi daerah langganan banjir sejak tahun 2007.

Banjir mulai terjadi seiring pesatnya pembangunan di wilayah Karawang. Terlebih daerah itu dikeliling Sungai Cibeet dan Sungai Citarum.

Bahkan, pada minggu lalu banjir melanda wilayah tersebut hingga ketinggian mencapai 3 meter.

Somad (66) warga setempat mengaku sejak lahir tinggal di desa tersebut.

Dahulu sebelum tahun 2007, wilayahnya tak pernah dilanda banjir.

BERITA VIDEO: JALAN RAYA PANTURA KARAWANG TERENDAM BANJIR, AKIBATNYA LALU LINTAS TERGANGGU

Bahkan jauh dari itu, wilayahnya menjadi lokasi pengungsian warga bantaran sungai yang kebanjiran.

Bahkan ternak pun turut diungsikan ke Desa Karangligar.

"Dulu desa kami jadi pengungsian warga bantaran kali, dari desa lain. Ternak juga diungsikan ke sini. Sekarang tiap tahun desa kami kebanjiran," ujar Somad.

Baca juga: BNPB Catat 17 Jiwa Meninggal, 49 Luka Berat, dan 18 Orang Masih Dalam Pencarian

Baca juga: Banyak Perumahan di Karawang Banjir, DPRD Minta Pemda Jangan Sembarangan Beri Izin

Untuk tahun 2023 saja yang baru bulan Maret sudah kebanjiran sebanyak 9 kali.

Pada 27 Februari 2023 paling terparah, ketinggian 3 meter lebih dan baru surut selama satu pekan.

"Saya dari kecil dan lahir di sini, dulu mah engga banjir. Baru banjir itu 2007. Kemudian banjir terbesar, terjadi pada tahun 2013 lalu terus semakin ke sini semakin parah banjir," katanya, pada Minggu (5/3/2023).

Dijelaskannya, pada tahun 2007 banjir hanya melanda beberapa RT saja.

Sekarang banjir melanda Dusun Pengasinan RT 01, 02, 03, dan 04 di RW 01.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 6 Maret 2023 Besok

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Senin 6 Maret 2023 Besok di Pos Lantas Dawuan Cikampek Hingga Pukul 15.00

Kemudian, Dusun Kapek RT 05, 06, 07 di RW 002. Ketinggiannya pun bisa mencapai 3 meter lebih.

"Ya itu disekitar daerah kami pembangunannya pesat, ada kawasan industri dan pusat ekonomi. Itu pembuanga air sebelum masuk ke sungai lewat desa kami. Sedangkan saluran engga nampung, jadinya banjir," terang dia.

Somad menyebutkan, wilayah sudah kerap didatangi pejabat mulai dari bupati, gubernur, hingga wakil presiden.

Karangligar2-5maret
Wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang, terendam banjir pada Rabu (1/3/2023).

Akan tetapi, mereka hanya banyak bicara dan janji saja.

Tidak ada realisasinya untuk penanganan banjir di Desa Karangligar.

"Wapres sudah kesini tahun 2021, harus jelas dong ini tindakan apa. Normalisasi sungai dan saluran atau mau direlokasi, ini kan engga jelas," beber dia.

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Senin 6 Maret 2023 Besok di Pos Lantas Dawuan Cikampek Hingga Pukul 15.00

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Senin 6 Maret Besok, di Carrefour Harapan Indah, Ini Syaratnya

Sementara, Ratnawati warga Dusun Kampek, Desa Karangligar juga mengaku kesal tidak adanya upaya dari pemerintah.

"Kalau saya tinggal 2010 sudah banjir tapi engga parah, sekarang makin parah banjir," beber dia.

Dia mengaku lelah jika harus terus kebanjiran.

Selain harus membersihkan rumah, juga mengganggu aktivitas kerja.

Ratna juga kesal tidak ada solusi dari pemerintah untuk menangani banjir ini.

Menurutnya, solusi yang dijanjikan para pejabat tersebut tidak pernah terealisasi.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Sinar Sosro KP Karawang Butuh Teknisi Pendingin dan Sales Taking Order

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Program G to G ke Jepang Batch XVII untuk Perawat dan Perawat Lansia

"Sudah banyak pejabat datang, Wapres juga sudah datang tapi enggak ada solusinya penanganannya gimana, ini mau ditangani salurannya atau mau direlokasi kan engga jelas atau memang mau kami dibiarkan tenggelam," katanya.

Dia menambahkan, karena kerap banjir sampai akhir dia menyewa kios di daerah sekitar rumah.

Hal itu sebagai tempat tinggal pengganti ketika rumahnya kebanjiran sekaligus buat usaha.

"Saya nyewa kios juga sekalian buat usaha dan tempat tinggal atau ngungsi kalau pas banjir," ucapnya.

Untuk warga lain, kata Ratna, warga yang mengungsi akan mencari kontrakan rumah, biasanya akan membayar Rp 250 ribu per minggu.

Bukan karena tidak adanya lokasi pengungsian, akan tetapi agar lebih aman dan nyaman.

Baca juga: Bejat, Office Boy SD Negeri di Karawang Diduga Lakukan Pelecehan kepada 10 Siswi

Baca juga: Bekasi Coffee Week 2023 Hadir, Tawarkan Berbagai Macam Kopi Nusantara 

"Iya yang lain kebanyakan ngontrak, engga milih ngungsi di pengungsian. Karena kan itu campur, kasian kan khususnya yang sudah pada lansia sama punya anak kecil," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mengklaim telah melakukan sejumlaj upaya penanganan banjir.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Acep Jamhuri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Aula Lantai 3 Singaperbangsa, Rabu (1/3/2023).

Acep menegaskan pihaknya dalam rapat itu turut menghadirkan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah membangun Waduk Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor sebagai salah satu upaya penanganan bencana banjir di wilayah Kabupaten Karawang yang terdampak.

"Bendungan tersebut sedang berproses, itu sebagai salah satu upaya antisipasi banjir yang berada di Karangligar dan Karawang Barat," ucapnya

Baca juga: BREAKINGNEWS: Data Terkini Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 19 Meninggal

Baca juga: Tak Hanya di Depo Pertamina Plumpang, Presiden Jokowi akan Audit Zona-zona Berbahaya

Tidak hanya itu, dalam rakor tersebut pula Pemkab Karawang akan mencoba melakukan sejumlah penanganan, yang diantaranya yakni, penanganan luapan banjir lantaran kenaikan debit air di Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.

Terkait bantuan yang sudah diberikan, kata dia, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang telah memberikan logistik dan memfasilitasi bantuan-bantuan kepada yang terdampak.

"Bantuan itu diantaranya logistik, seperti makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi. Fasilitas peralatan bencana banjir itu sudah dipasang tenda pengungsi juga bantuan fasilitas perahu untuk yang terdampak," kata dia. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved