Bisnis

Pasang Surut Pedagang Angkringan di Jakarta, dari Banyak Jatah Preman hingga Pulih Pasca Pandemi

Angkringan mulai dikenal di Jakarta sejak beberapa tahun terakhir setelah terkenal di Yogyakarta, Solo dan Klaten, Jawa Tengah.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Bekasi/Miftahul Munir
Rudi pedagang Angkringan di pinggir Jalan Raya Pasar Minggu, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 

Ditambah, kawasan Cengkareng banyak preman yang silih berganti datang meminta jatah atau makan tanpa bayar.

Padahal, bosnya sudah membayar lapak kepada salah satu preman di sana.

Selain faktor preman, pedagang angkringan di sana juga mulai menjamur, hingga ia mengalami penurunan pendapatan.

"Malam Minggu dan hari Minggu ramai kalau di Cengkareng, terus tutup," terangnya.

Baca juga: Kuliner Bekasi: Pecel Madiun Mbok Mi Sejak 1984, Dibandrol Mulai Rp15 Ribu sudah Bikin Perut Kenyang


Tahun 2019, kerabat jauhnya bernama Jawardi mengajak Rudi untuk membuka angkringan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Hampir lima tahun usaha angkringan itu bertahan karena lokasinya sangat strategis berada di pinggir jalan.

Tempatnya itu di depan gerbang ruko samping bengkel Yamaha setelah area malam Pahlawan Kalibata.

Rudi mengaku, menyewa lapak kepada pengelola ruko seharga Rp 600.000 perbulan.

Sewa lapak di tempatnya itu terbilang terjangkau dibanding tempat lain yang sudah mencapai jutaan rupiah.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan sekira 150 tusuk sate berbagai jenis, 150 nasi kucing, 25 gelas jahe serta puluhan gelas es teh dan es jeruk.

Para pembeli yang datang dari hari Senin sampai Jumat adalah pekerja yang biasa pulang melintasi kawasan Pasar Minggu.

Sedangkan di hari Sabtu masih ada pekerja yang membeli tapi tak seramai dari biasanya.

"Kalau hari biasa itu pukul 21.00 WIB biasanya sudah habis, pulangnya agak cepat, kalau Sabtu itu biasanya agak lama habisnya karena pekerjakan libur bisa sampai pukul 01.00 WIB baru pulang, Minggu libur," tuturnya.


Bagi keuntungan 


Rudi sudah berpengalaman berjualan angrkingan, tapi ia belum berani membuka usaha sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved