Depo Pertamina Terbakar
Kernet Odong-Odong Mengais Baju Bekas untuk Saudaranya yang Pincang Akibat Kebakaran Depo Plumpang
Pasalnya kata dia, usai lari kocar-kacir melarikan diri, sudaranya itu tak membawa apapun dari rumah, selain pakaian yang menempel di tubuhnya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Neng (34) mengais dan memilah pakaian layak pakai untuk saudaranya yang tidak bisa jalan di tenda pengungsian akibat musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Wanita yang sehari-hari membantu suaminya menjadi kernet odong-odong itu, sengaja datang dan memilih beberapa potong pakaian agar saudaranya bisa berganti pakaian dengan layak.
Pasalnya kata dia, usai lari kocar-kacir melarikan diri, sudaranya itu tak membawa apapun dari rumah, selain pakaian yang menempel di tubuhnya.
Rumahnya hancur berkeping-keping dan seluruh harta bendanya hangus tak bersisa.
"Iya dia enggak bisa jalan. Pas lari melarikan diri itu enggak bawa apa-apa, bawa baju di badan aja," ujar Neng saat ditemui di Pos RW 01 Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
Neng mengatakan, ia hanya menjadi perantara yang mengantarkan baju dari Pos RW 01 Rawabadak Selatan ke posko pengungsian, agar saudaranya dan korban terdampak lain tidak kesusahan.
Pasalnya, jarak antara Pos RW dan pengungsian cukup jauh jika ditempuh dengan cara berjalan kaki.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Akan Dipindah ke Pelindo, Warga: Yang Penting Enggak Menyusahkan Rakyat
"Jadi saya anterin, dibawa-bawain ke sana. Saya ini cari baju yang adem-adem dipakai, daster, dan baju sekolah tapi enggak cocok ukurannya," ujar Neng sambil memasukkan beberapa potong baju ke dalam kantung kresek besar berwarna putih.
Neng berujar, kepeduliannya itu dikarenakan kebanyakan warga yang terdampak tersebut merupakan pelanggannya kala ia menarik odong-odong di sekitar wilayah Tanah Merah Bawah, lokasi utama yang terdampak kebakaran Depo Pertamina tersebut.
Menurutnya, mereka merupakan pemasok rezekinya sehari-hari, sehingga ia bisa makan dan hidup dengan layak.
"Saya dari 2018 udah mangkal di Tanah Merah, bersama suami. Tapi sekarang jalanannya udah keblokir, jadi enggak bisa mangkal juga. Jadi ya, saya bantu-bantuin," ujar Neng.
"Mau gimana lagi, penumpang saya udah pada enggak ada. Ada yang meninggal, ada yang luka-luka, bingung juga saya jadinya," imbuh dia.
Dengan adanya kejadian tersebut, Neng mengungkap jika kini ia kehilangan pekerjaannya sehari-hari.
Pasalnya, hingga sebelum kebakaran tersebut terjadi, ia hanya mengandalkan warga di Tanah Merah Bawah sebagai pelanggan tetapnya.
Sementara, ia tak pernah menjamah daerah lain sebab sudah ada odong-odong lain yang beroperasi.
Selidiki Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polri Periksa 54 Saksi, dari BMKG Hingga Ahli Migas |
![]() |
---|
Update Informasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Korban Meninggal 33 orang, yang Dirawat 11 Orang |
![]() |
---|
Cegah Penjarahan, Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tutup Akses Jalan |
![]() |
---|
Pengamat Tata Kota: Benahi Pemukiman Padat jadi Kawasan Hunian Vertikal Terpadu di Sekitar Depo |
![]() |
---|
BPBD DKI Jakarta Catat 206 Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Mengungsi di Tiga Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.