Info Kuliner

Kuliner Bekasi: Ayam Bakar Kalasan Mas Dewa Laku hingga 100 Ekor

Berjualan Selama 12 Tahun, Ayam Bakar Kalasan Mas Dewa Bisa Laku 80 sampai 100 Ekor per Hari

|
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Bekasi/Yolanda Putri Dewanti
Ayam Bakar Kalasan Mas Dewa di Jalan Kemuning Raya, Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA  ----- Ayam bakar, adalah kuliner Jakarta dan sekitarnya yang banyak ditemui pada malam hari.

Baik di pinggir jalan maupun restoran.

Makanan ini menjadi favorit untuk makan siang, sore atau malam.

Salah satu ayam bakar yang cukup ramai pengunjung adalah Ayam Bakar Kalasan Mas Dewa. Lokasinya di Jalan Kemuning Raya, Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi.

Ditemui Wartakotalive.com, Dewa (40) selaku pemilik Ayam Kalasan Mas Dewa menuturkan bahwa dirinya sudah berjualan 12 tahun lalu.

"Sejak dari tahun 2011-an sudah di sini. Awalnya memang belum ramai, jadi masih perkenalan saja," ucap Dewa sembari sibuk membakar dua ekor ayam, Sabtu (11/3/2023).

Dengan semangat yang tak pernah luntur, kini usahanya itu mampu menghabiskan 80 sampai 100 ekor ayam.

"Alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak pelanggan," imbuhnya.

Baca juga: Kuliner Jakarta: Cakue Koh Atek di Pasar Baru Bertahan Sejak 1971, Sampai Dipesan ke Amerika

Baca juga: Kuliner Bekasi: Laksa Betawi Murnadi di Pekayon dengan Aroma Rempah yang Kuat

Harga yang dibanderol untuk satu potong ayam Rp16.000, 1/2 ekor ayam Rp32.000, 1 ekor ayam Rp60.000.

Sedangkan, untuk tahu dan tempe dibandrol Rp1.000 dan nasi putih Rp5.000.

Adapun ayam yang digunakan di usahanya itu dikirim langsung setiap harinya oleh pemasok yang ada di Bekasi.

"Ada langganan, jadi langsung dikirim saja ke sini ayamnya," jelas dia.

Ia mengaku saat bulan puasa orderannya meningkat hingga laku ratusan ekor per hari.

Sementara itu, Pian (17) selaku pelanggan dari Ayam Bakar Kalasan Mas Dewa menuturkan bahwa kerap kali membeli ayam bakar untuk makan bersama keluarga.

"Saya sudah langganan tiga tahun, bumbu dan sambalnya ini yang beda. Maka dari itu, meski jaraknya agak jauh dari rumah saya karena sudah pas rasanya jadi balik lagi," ucap dia.

Baca juga: Kuliner Jakarta: Cakue Koh Atek di Pasar Baru Bertahan Sejak 1971, Sampai Dipesan ke Amerika

Baca juga: Kuliner Jakarta: Inovasi Mie Ayam Cabe Uleg Rawamangun dari Sambal hingga Topping yang Berbeda

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved