Info Kuliner

Nikmatnya Es Dawet Ireng Pak Kembar di Kawasan Cengkareng, Ada Rasa Tape dan Buah, Harganya Murah

Pasalnya, es dawet sangat cocok diminum saat cuaca terik maupun sebagai pelepas dahaga yang juga mengenyangkan.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Tampilan es dawet Ireng Pak Kembar yang dijual oleh pak Ireng dengan menggunakan gerobak di seputaran Cengkareng, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, CENGKARENG — Kuliner es dawet yang legit nan manis, masih menjadi primadona kebanyakan orang hingga hari ini. 

Pasalnya, es dawet sangat cocok diminum saat cuaca terik maupun sebagai pelepas dahaga yang juga mengenyangkan.

Jika anda pecinta kuliner es dawet tersebut, tidak ada salahnya jika mencicipi dawet ireng Pak Kembar, yang berjualan secara gerobakan di seputaran Cengkareng, Jakarta Barat.

Diketahui, nama dawet ireng diambil dari bahasa Jawa yang berarti cendol hitam. 

BERITA VIDEO : ES DAWET DURIAN PAK SLAMET RAMAI DIBURU PEMBELI

Penamaan itu diberikan lantaran dawet ini berwarna hitam sebab pembuatannya mencampurkan tepung beras dan merang padi sebagai pewarnanya.

Salah satu pedagang gerobakan Pak Kembar bernama Pandi (24), menyebut jika dawet ireng yang ia jual menggunakan 100 persen bahan alami, mulai dari gula, santan, hingga dawetnya. 

"Gulanya pakai gula aren murni, dicampur daun pandan, jadi kental dan wangi," ujar Pandi saat ditemui di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Kuliner Bekasi: Es Teh Kobok Bekasi jadi Favorit Warga Sejak 1970-an, Sekali Coba Langsung Ketagihan

"Cendolnya juga si bos bikin sendiri dari tepung beras dan merang padi diaduk pakai mesin. Kalau (adonannya) kurang kental nanti diaduk terus," imbuhnya.

Pandi berujar, ia biasa berkeliling mendorong gerobak dawet sejak pukul 10.00 WIB. 

Biasanya, ia hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau paling lama 6 jam untuk menghabiskan seluruh dawet ireng yang dijualnya. 

Namun apabila sedang akhir pekan, ia bisa menjual 300-400 porsi cendol dalam hitungan beberapa jam saja. 

"Keluar pukul 10.00 WIB, paling lama Magrib. Biasa jualan dari Kresek sampai Jalan Haji Mali Cengkareng. Nah, kalau Sabtu Minggu biasanya enggak sampai sini udah habis," ujar Pandi.

Dia menyampaikan, rata-rata ia menjual 200 porsi dawe ireng setiap harinya.

BERITA VIDEO : JAJANAN KEKINIAN BUAH SIRAM COKELAT VIRAL DI MALAYSIA ADA DI KAWASAN JAKARTA TIMUR 

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved