Pemilu 2024

Bakal Gabung Koalisi Besar, PSI Akan Temui Ketum Golkar Airlangga Hartarto Pekan Depan

Adapun koalisi besar itu disebut-sebut beranggotakan partai politik dari KIB yang digagas Golkar, PAN serta PPP dan KKIR yang dijajaki Gerindra-PKB.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
PSI menggelar konferensi pers di kantor DPP PSI Jakarta, Rabu (5/4/2023). (m27) 

Dave mengatakan, Koalisi Besar dapat menjadi strategi jelang Pemilu 2024.

Selain itu, lanjut Dave, nantinya Koalisi Besar berguna untuk memastikan pemerintahan ke depannya, memiliki jaringan kuat.

"Koalisi besar itu kan bisa jelang Pemilu ataupun juga untuk memastikan pemerintahan ke depan memiliki jaringan kuat. Sehingga semua target Pemerintah berjalan dengan baik," ujar Dave. 

Lanjut Dave, Partai Golkar terus berkomunikasi dengan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum NasDem Surya Paloh.

"Ini semua terus berjalan (komunikasi). Kita belum putuskan sampai ke tahap manapun, akan tetapi komunikasi yang terus kita bangun, baik dengan Muhaimin Iskandar, ataupun dengan Prabowo, Surya Paloh terus kita jalin komunikasi, karena pendaftaran itu kan nanti baru bulang Oktober 2023 ya," kata Dave. 

"Sampai dengan tanggal segitu, kita baru tahu siapa aja capresnya nanti," tambah Dave. 

Airlangga hadiri bukber di Nasdem

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengomentari hadirnya Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama Partai NasDem, beberapa waktu lalu.

Apakah kehadiran Airlangga sebagai sinyal Partai Golkar yang akan bergabung dalam Koalisi Perubahan?

Ujang menyebut hal itu kemungkinan bisa terjadi ataupun tidak.

"Kalau sinyal akan gabung koalisi perubahan ya belum tentu, bisa iya atau tidak masih fiktif-fiktif masih dinamis dan masih cair," ucap Ujang saat dihubungi Wartakotalive.com, Sabtu (1/4/2023).

"Semua masih serba mungkin semua masih berusaha mengintip menjajaki melihat-lihat untuk menjaga kemungkinan yang terjadi ke depan karena koalisi ini kan sifatnya berubah, selama janur kuning belum melengkung selama Capres-Cawapres belum dijadwalkan di September nanti dan Golkar atau partai-partai lain koalisi lain sedang melihat dan menunggu siapa yang dicapreskan oleh PDIP itu sebenarnya kunci," jelas Ujang.

Menurutnya, pergerakan koalisi akan terlihat ketika nanti PDIP telah mendeklarasikan bakal calon presenter yang diusung pada Pilpres 2024 mendatang.

"koalisi itu akan terlihat ketika nanti siapa yang dicapreskan PDIP baru koalisi-koalisi akan kelihatan kalau sekarang masih dinamis masih serba mungkin Golkar datang ke bukber bisa berkoalisi atau tidak semua bisa kemungkinan masih terus menjajaki kemungkinan ke depan," jelas dia.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved