Advertorial

Ada 136 Laporan Kasus DBD Sejak Januari Hingga Maret 2023, Ini Imbauan Dinkes Kota Bekasi

Dari 12 Kecamatan di Kota Bekasi, paling banyak temuan Dinkes Kota Bekasi untuk kasus DBD di Kecamatan Mustikajaya dengan jumlah 16 kasus DBD

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Tribunnews.com
Ilustrasi DBD --- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat ada sebanyak 136 laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sepanjang Januari hingga Maret 2023. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat ada sebanyak 136 laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sepanjang Januari hingga Maret 2023.

Dengan catatan itu, Dinkes Kota Bekasi meminta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih.

Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Hadi mengatakan jika laporan kasus DBD yang diterima oleh Dinkes Kota Bekasi itu merupakan hasil pendataan yang dilakukan oleh tim pengendali dan pencegahan penyakit (P2P).

"Laporan Kasus DBD dari awal Januari hingga 31 Maret 2023 berdasarkan data kami ada sebanyak 136 Kasus," kata Hadi dalam keterangannya, Minggu (9/4/2023).

BERITA VIDEO : HENTIKAN PEMBERIAN RESEP OBAT SIRUP, PUSKEMAS BINTARA SIAPKAN OBAT PUYER BUAT ANAK

Berdasarkan data 136 laporan kasus DBD di Kota Bekasi itu, Hadi merinci sebanyak 71 orang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 65 orang berjenis kelamin perempuan.

Adapun rata-rata usai yang paling terdampak merupakan usai 15 tahun keatas.

"Kriteria usia yang terdampak DBD paling banyak pada usia 15-44 tahun. Data kami itu ada 66 kasus. Sedangkan usia yang paling sedikit terdampak yaitu usia dibawah 1 tahun," katanya.

Dari 12 Kecamatan yang ada di Kota Bekasi, paling banyak temuan Dinkes Kota Bekasi untuk kasus DBD yaitu berada di Kecamatan Mustikajaya dengan jumlah 16 kasus DBD.

Sedangkan kasus paling kecil justru hanya ditemukan 2 kasus yaitu di kawasan Kecamatan Bantargebang.

Mengingat kasus DBD cukup tinggi, maka Dinkes Kota Bekasi juga meminta kepada masyarakat, menekankan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M. Selain itu juya mengajak untuk dapat berperilaku hidup bersih.  

"Kami juga terus melakukan beberapa langkah-langkah penanggulangan diantaranya turut mengoptimalkan kader-kader Juru pemantau jentik (Jumantik) supaya lebih giat dalam membantu penanggulangan Kasus DBD," ujarnya. (jos/*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved