Berita Karawang

Cegah Kasus Kekerasan Seksual, DP3A Karawang Bentuk Program PATBM Tiap Desa

Pada tahun 2022 program ini sudah terbentuk di 6 Desa dan tahun ini DPPPA Karawang menargetkan 5 desa tambahan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Wartakotalive.com
Ilustrasi pelecehan pada anak. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Karawang membentuk program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak (P2KPA), Hesti Rahayu, mengatakan dalam upaya mencegah kekerasan fisik maupun seksual terhadap anak dan perempuan, DPPPA Karawang membentuk program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

"Jadi selain gencar sosialisasi menyasar sekolah, pesantren dan orang tua. Kami juga punya program khusus di desa-desa," katanya pada Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, programnya dibentuk khusus di desa-desa.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 10 Mei 2023 Ini

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Rabu, 10 Mei 2023 ini, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Rabu 10 Mei 2023, Berikut Lokasi dan Persyaratannya

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi Rabu 10 Mei 2023 di Komsen Jatiasih, Sampai Pukul 10.00 WIB

Pada tahun 2022 sudah terbentuk di 6 Desa dan tahun ini DPPPA Karawang menargetkan 5 desa tambahan.

PATBM unsur pengurusnya stakeholder desa dari mulai tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat, Babinsa, Babin Kamtibmas Bidan dan seluruh unsur-unsur terkait.

"Nantinya mereka buat kegiatan yang mengarah ke pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan termasuk pornografi," ujarnya.

Hesti menegaskan, pornografi berdampak negatif karena bisa mengganggu perkembangan otak, mengganggu emosi, menurunkan kemampuan sosialisasi, adiktif hingga si anak ingin mencoba dan meniru.

"Dampaknya sangat tidak baik bagi anak, semoga dari upaya kecil kami pemahaman orang tua dan anak bisa terbuka terkait bahayanya pornografi," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved