Berita Daerah
Gempa Bumi yang Guncang Yogyakarta Dini Hari, Tak Membuat Aktivitas Gunung Merapi
BMKG sebut gempa bumi yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan kekuatan 6,0, pada Kamis (8/6/2023) dini hari tadi merupakan dangkal
Penulis: Joanita Ary | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNBEKASI.COM, YOGYAKARTA ----- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa bumi yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan kekuatan M 6,0, pada Kamis (8/6/2023) dini hari tadi merupakan gempa bumi dangkal.
Gempa bumi tersebut terjadi pukul 00.04 WIB.
Informasi tersebut diunggah oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam cuitannya di akun twitter @DaryonoBMKG
Pada cuitannya Daryono menyebut hal itu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Penyebab gempa di Yogyakarta pada dini hari tadi terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Selain itu, Daryono menjelaskan berdasarkan hasil analisis BMKG terkait mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi di selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Kemudian Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan Pasca kejadian gempa tektonik M 6,0 berdasarkan data pemantauan hingga kini tidak terjadi peningkatan aktivitas di Gunung Merapi
Sementara Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sampai saat ini masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
Potensi bahaya terdeteksi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Dan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga: BPBD Jabar Gelar Simulasi Gempa Bumi Ingatkan Warga Bandung Barat Bahaya Bermukim di Sesar Lembang
Baca juga: Sejarah Jakarta: Rumah Akar Spot Foto Favorit di Kota Tua Sambil Melihat Puing-puing Bekas Gempa
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hingga kini pun masyarakat tetap dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Menegangkan, Warga Evakuasi Penumpang Anak-Anak di Mobil Terseret Banjir |
![]() |
---|
Longsor di TPA Galuga Bogor, Tewaskan Seorang Pekerja |
![]() |
---|
Perumahan Sawangan Asri Terendam Banjir hingga 1,5 Meter usai Diguyur Hujan Lebat |
![]() |
---|
Pedagang Ayam Goreng Ini Kena Sial, Gerobak Miliknya Hancur Tertimpa Pohon Tempatnya Berteduh |
![]() |
---|
Hasil Pemeriksaan Dinkes, Peserta Pesta Seks di Megamendung sebagian Terinfeksi HIV dan Sifilis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.